• KIPAS 210 ( Kekeluargaan Ing Paseduluran Anak Silat 210 )

    KIPAS 210 (Kekeluargaan Ing Paseduluran Anak Silat 210) merupakan wadah dari anggota PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Rayon Jurug 04, untuk berbagi suka duka dalam memperdalam dan mengembangkan cakrawala pengetahuan tentang ke-SH-an sebagai pedoman hidup,bermasyarakat dan berorganisasi.

  • PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate)

    manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan (dibunuh) tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu setia pada hatinya sendiri atau ber-SH pada diri sendiri. Tidak ada kekuatan apapun diatas manusia yang bisa mengalahkan manusia kecuali kecuali kekuatan yang dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Esa.

  • IPSI( Ikatan Pencak Silat Indonesia )

    1. Kami pesilat Indonesia adalah warga negara yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. 2. Kami pesilat Indonesia adalah warga negara yang membela dan mengamal-kan Pancasila dan Undang -Undang Dasar 1945. 3. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang mencintai bangsa dan Tanah Air Indonesia. 4. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang menjunjung tinggi persaudaraan dan persatuan bangsa. 5. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang senantiasa mengejar ke-majuan dan berkepribadian Indonesia. 6. Kami pesilat Indonesia adalah kesatria yang selalu menegakkan kebe-naran, kejujuran dan keadilan. 7. Kami pesilat Indonesia adalah kesatria yang tahan uji dalam mengha-dapi cobaan dan godaan.

  • GENERASI GHUROBA KIPAS 210

    Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Muhammaad bin Abdurrahman Abu Al Mundzir At Thufawi dari Sulaiman Al A'masy dia berkata , telah menceritakan kepadaku Mujahid dari Abdullah bin Umar RA Dia berkata, "Rosullullah صلى الله عليه وسلم pernah memegang pundak ku dan bersabda: `Jadilah kamu di dunia ini seakan akan orang asing (Ghuroba) atau seorang pengembara`. Ibnu Umar juga berkata; Bila kamu berada di sore hari, maka jangan kamu menunggu datangnya pagi hari, dan bila kamu berada di pagi hari, maka jangan menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu". (HR. Bukhari).

MELALUI MEDIA INI KITA SALING BERBAGI SUKA DAN DUKA MENYAMBUNG TALISILATURAHMI YANG KEKAL ABADI,INI ADALAH WADAH DARI PSHT RAYON JURUG SEKERTARIAT KIPAS 210 (Kekeluargaan Ing Paseduluran Anak Silat 210)RANTING WONOSARI,CABANG KLATEN MELALUI MEDIA INI KITA SALING BERBAGI SUKA DAN DUKA MENYAMBUNG TALISILATURAHMI YANG KEKAL ABADI,INI ADALAH WADAH DARI PSHT RAYON JURUG SEKERTARIAT KIPAS 210 (Kekeluargaan Ing Paseduluran Anak Silat 210)RANTING WONOSARI,CABANG KLATEN

Archive for September 2018


Atlet pencak silat asal Ponorogo, Jawa Timur, Aji Bangkit Pamungkas, berhasil menyumbangkan satu emas untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018.
Bangkit berhasil memecundangi pesilat asal Singapura, Sheik Ferdous Sheik Alauiddin, dalam final di nomor tarung putra kelas I (85 kg-90 kg) di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Aji Bangkit Pamungkas yang merupakan pemuda asal Kota Reog sebelumnya telah beberapa kali menjuarai kejuaraan nasional hingga internasional. Bangkit yang terlahir dari keluarga pas-pasan secara ekonomi tidak pernah patah semangat dalam mengukir prestasi.
Ayah Aji Bangkit Pamungkas, Agus Widodo, sempat tidak menyangka anak laki-lakinya itu menjadi atlet pencak silat nasional di ajang pesta olahraga se-Asia, Asian Games 2018.
"Saya tidak menyangka atas prestasi anak saya yang begitu cemerlang dan menjuarai beberapa kejuaraan nasional hingga mancanegara," kata Agus yang dikutip Madiunpos.com dari laman resmi Pemkab Ponorogo ponorogo.go.id, Selasa (28/8/2018).
Agus menceritakan sejak kecil Bangkit dikenal sebagai anak pendiam dan bertubuh bongsor. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Agus Widodo membujuk Bangkit untuk ikut latihan pencak silat. Kala itu, usaha Agus membujuk sang anak tak berhasil karena Bangkit minder dan merasa tubuhnya tidak ideal.
Selang beberapa tahun kemudian, Agus kembali membujuk anaknya itu untuk ikut latihan pencak silat. Bangkit pun membuka diri dan mau berlatih. Dengan penuh tantangan, anaknya itu pun berhasil menorehkan prestasi gemilang menjadi seorang atlet pencak silat papan atas.
Ada satu janji yang hingga kini belum mampu diwujudkan Agus Widodo yaitu membelikan Bangkit sepeda motor. Janji itu dilontarkan untuk memberikan semangat kepada Bangkit saat bertanding dalam kejuaraan.
"Saya masih ada janji ke dia. Untuk membelikan motor bila memenangkan beberapa kejuaraan, tapi belum terwujud," jelas dia.

  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK PLAY
  • KLIK UNTUK PLAY
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK PLAY DAN DOWNLOAD
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK DOWOLOAD
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MELIHAT DAN MEMBACA
  • KLIK UNTUK MELIHAT
  • KLIK UNTUK MELIHAT

Chatting Temu Kangen Sedulur,
Salam Persaudaraan...!!!"