MELALUI MEDIA INI KITA SALING BERBAGI SUKA DAN DUKA MENYAMBUNG TALISILATURAHMI YANG KEKAL ABADI,INI ADALAH WADAH DARI PSHT RAYON JURUG SEKERTARIAT KIPAS 210 (Kekeluargaan Ing Paseduluran Anak Silat 210)RANTING WONOSARI,CABANG KLATEN MELALUI MEDIA INI KITA SALING BERBAGI SUKA DAN DUKA MENYAMBUNG TALISILATURAHMI YANG KEKAL ABADI,INI ADALAH WADAH DARI PSHT RAYON JURUG SEKERTARIAT KIPAS 210 (Kekeluargaan Ing Paseduluran Anak Silat 210)RANTING WONOSARI,CABANG KLATEN

20 Prinsip Dasar Karate

Posted by KIPAS 210 - -

Gichin Funakoshi --yang dianggap sebagai bapak karate modern-- adalah salah seorang tokoh beladiri yang membawa karate dari  Okinawa ke Jepang, beliau pula-lah yang mengubah kara(to)te (kanji: å”ę‰‹) menjadi karate (kanji: ē©ŗꉋ)* sehingga seni beladiri tersebut lebih bisa diterima oleh rakyat Jepang saat itu.

Gichin Funakoshi, bapak karate modern
Selain seorang ahli beladiri, Funakoshi-sensei juga adalah seorang penyair dengan nama pena 'shoto', itulah sebabnya aliran karate ciptaannya disebut dengan 'shotokan'**.
Salah satu peninggalan Funakoshi-sensei yang paling penting adalah 20 prinsip dasar (Niju-kun) --diterbitkan pada tahun 1938-- yang dianggap oleh Funakoshi-sensei sebagai filosofi paling penting yang harus dipahami dan diamalkan oleh semua karateka.

Niju-kun (image dari en.wikipedia.org)
Walaupun ke-20 prinsip dasar ini mungkin terdengar muluk-muluk dan sangat idealis, bahkan mungkin beberapa diantaranya sangat sulit untuk dilakukan, tetapi menurut saya banyak yang bisa kita pelajari dari prinsip-prinsip dasar tersebut.

Perhatikan bahwa setiap poin dalam Niju-kun dimulai dengan 'hitotsu' yang berarti pertama atau satu. Ini dimaksudkan bahwa setiap poin sama pentingnya, dan tidak ada satu poin yang lebih penting dari poin lainnya. 

#1. Do not forget that karate begins and ends with rei 
Hitotsu, karate-do wa rei ni hajimari rei ni owaru koto a wasaru na 

Rei atau membungkukkan badan adalah simbol dari rasa hormat, rasa hormat kepada rekan latihan maupun kepada karate/seni beladiri yang sedang kita pelajari. Tetapi yang lebih penting rei menunjukkan sikap rendah hati dan kesiapan untuk belajar. Perlu diingat rei tidak hanya di lakukan di dalam dojo/tempat latihan saja, tetapi juga di luar dojo dengan cara menghargai orang lain siapapun itu.

#2. There is no first attack in karate 
Hitotsu, karate ni sente nashi 

Praktisi karate/seni beladiri yang lain tidak boleh berperilaku agresif atau suka mencari gara-gara. Jangan sampai kita menyebabkan terjadinya perkelahian, tetapi bukan berarti kita tidak boleh menyerang terlebih dulu bila jelas-jelas kita akan diserang.

#3. Karate stands on the side of justice 
Hitotsu, karate wa, gi no tasuke 

Kode etik budo menyebutkan bahwa kita tidak boleh menggunakan kemampuan beladiri kita untuk hal-hal yang buruk seperti mem-bully atau mencari keributan. Sebaliknya kita harus punya keberanian dan menggunakan kemampuan beladiri tersebut untuk membela yang lemah. Seperti kata Pakdhe Ben Parker: "From great power comes great responsibility", terdapat tanggung jawab yang besar di balik kekuatan yang besar. 
#4. First know yourself and then know others 
Hitotsu, mazu onore o shire, shikashite ta o shire 

Sebelum memahami orang lain, Anda harus memahami diri Anda terlebih dulu. Tidak akan ada gunanya bila Anda paham 'cara kerja' dunia tetapi Anda tidak mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan 'cara kerja' tersebut. 
#5. Mentality over technique 
Hitotsu, gijitsu yori shinjitsu 

Di dalam seni beladiri, mental (baca: keteguhan hati; bahasa jawa: tatag) dan refleks jauh lebih penting daripada teknik. Setinggi apapun teknik yang Anda kuasai, kalau mental Anda lemah Anda nggak akan bisa mengaplikasikan teknik tersebut dalam pertarungan yang sebenarnya. 
#6. The heart must be set free 
Hitotsu, kokoro wa hanatan koto o yosu 

Jangan hanya berpikir satu arah, buka pikiran (dan hati) Anda untuk segala kemungkinan. Jangan sampai emosi/perasaan Anda mempengaruhi tindakan Anda, kalau bahasa gaulnya jangan baper. 
#7. Calamity springs from carelessness 
Hitotsu, wazawai wa ketai ni seizu 

Kecerobohan Anda dalam bertindak atau berkata-kata bisa menimbulkan 'bencana', dan ini tidak hanya berlaku dalam seni beladiri saja tetapi juga di semua bidang kehidupan, seperti kata Paul C. Brunson: "Think once before you act, twice before you speak, and three times before you post on Facebook". 
#8. Karate goes beyond the dojo 
Hitotsu, dojo nomino karate to omou na 

Karate (dan seni beladiri lain) bukanlah sesuatu yang bisa dihidup-matikan sebagaimana Anda masuk-keluar dojo. Hal-hal seperti postur dan kekuatan (mental maupun fisik) harus selalu kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 'Do' dalam budo berarti 'jalan hidup' yang berarti Anda harus menunjukkan standar fisik dan moral yang tinggi sepanjang waktu Anda menjalani hidup sehari-hari. 
#9. Karate is a life-long pursuit 
Hitotsu, karate-do no shugyo wa issho de aru 

Sekali Anda menceburkan diri kedalam 'do' Anda tidak akan bisa keluar lagi. Budo adalah perjalanan tanpa akhir untuk mencapai kesempurnaan (yang tidak akan mungkin kita capai). Seperti halnya makan makanan sehat, atau kejujuran, karate (dan seni beladiri lain) tidak akan pernah kehilangan nilai dan manfaatnya. 
#10. Apply the way of karate to all things. Therein lies its beauty 
Hitotsu, ara yuru mono o karateka seyo; sokoni myomi ari 

Karena karate (dan seni beladiri lain) tidak hanya melatih aspek fisik tetapi juga mental, banyak hal yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan seperti disiplin di sekolah atau di tempat kerja, menghargai orang lain, serta kejujuran dalam bertindak dan berbicara. 
#11. Karate is like boiling water, without heat it returns to its tepid state 
Hitotsu, karate wa yu no gotoku taezu netsu o atae zareba motono mizuni kaeru 

Karate (dan seni beladiri lain) membutuhkan latihan yang rutin dan berkelanjutan. Jika Anda 'libur' latihan satu atau dua minggu saja, Anda akan kehilangan 'sentuhan' Anda.

#12. Do not think about winning; think rather of not losing 
Hitotsu, katsu kangae wa motsuna; makenu kangae wa hitsuyo 

Dalam perkelahian, kalau kita berpikir harus menang, kita akan terpancing untuk agresif dan 'membabi buta' yang justru membuat kita 'terbuka' untuk diserang. Jika Anda 'hanya' tidak ingin kalah, Anda akan bisa menyeimbangkan antara menyerang atau bertahan, ataupun meng-counter atau mengelak. 
#13. Make adjustments according to your opponent 
Hitotsu, tekki ni yotte tenka seyo 

Tidak ada taktik universal yang bisa digunakan untuk setiap lawan atau setiap keadaan. Taktik bertarung Anda ketika melawan seseorang yang 'cepat' tentunya berbeda dengan taktik Anda saat melawan seseorang yang 'lambat dan kuat' misalnya. Prinsip ini tidak hanya berlaku dalam perkelahian tetapi juga dalam situasi 'konfrontasi' lain seperti interaksi dengan bos atau rekan kerja Anda.

#14. The outcome of a battle depends on how one handles emptiness and fullness (weakness and strengh) 
Hitotsu, tatakai wa kyo-jitsu no soju ikan ni ari 

Jangan memaksakan sesuatu yang 'mustahil' seperti menyerang ketika lawan juga sedang melancarkan serangan. Bertahan atau mundur saat diserang, merangsek ke depan dan menyerang saat lawan mundur atau bertahan. 
#15. Think of hands and feet as swords 
Hitotsu, hi to no te-ashi wa ken to omoe 

Anda bisa menggunakan tangan dan kaki Anda sebagaimana Anda menyabet dan menusuk menggunakan pedang. Sasaran yang bisa diserang menggunakan pedang biasanya juga bisa diserang dengan cara yang sama menggunakan tangan dan kaki Anda.

#16. When you step beyond your own gate, you face a million enemies 
Hitotsu, danshi mon o izureba hyakuman no teki ari 

Bahaya mengancam segera setelah Anda keluar dari 'zona nyaman' Anda seperti rumah, lingkungan tempat tinggal Anda, ataupun cara berpikir Anda. Yang dimaksud lawan disini bukan hanya lawan secara fisik tetapi juga semua 'bahaya' dalam kehidupan sehari-hari. Waspadalah... waspadalah.

#17. Formal stances are for beginners; later one stands naturally 
Hitotsu, kamae wa shoshinsha ni atowa shizentai 

Kamae (sering disebut kuda-kuda) 'resmi' hanyalah untuk pemula, pemula berlatih kamae untuk belajar bagaimana cara menggunakan bobot tubuhnya dan memposisikan dirinya untuk menyerang atau bertahan. Bila kedua hal ini sudah dikuasai, kamae 'resmi' tidak lagi dibutuhkan (kecuali untuk ujian kenaikan tingkat :-)). 
#18. Perform kata exactly; actual combat is another matter 
Hitotsu, kata wa tadashiku, jisen wa betsumono 

Kata/tan'en hokei tidak hanya melatih gerakan bertarung tetapi juga 'alat' untuk mendisiplinkan raga dan jiwa. Tetapi Anda perlu ingat bahwa pertarungan sebenarnya lebih tidak tertebak, lebih 'kacau', dan lebih brutal daripada kata. Kata adalah gambaran ideal (dan indah) dari pertarungan.

#19. Do not forget the employment of withdrawal of power, the extension and contraction of the body, the swift or leisurely application of technique 
Hitotsu, chikara no kyojaku tai no shinshuku wazano kankyu 

Dalam mengaplikasikan teknik beladiri, tidak cukup bila Anda selalu lambat dan full power atau selalu cepat; tidak cukup bila Anda selalu bertahan atau selalu menyerang. Anda harus menyeimbangkan keduanya. 
#20. Be constantly mindful, diligent, and resourceful, in your pursuit of the way 
Hitotsu, tsune ni shinen ku fu seyo

Jangan berhenti berpikir, selalu kreatif, dan kembangkan terus latihan Anda.
Itulah dia 20 prinsip dasar karate, walaupun ke-20 prinsip ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi para karateka, tidak ada salahnya Anda yang belajar seni beladiri lain (bukan karate) untuk ikut mempelajarinya. Ke-20 prinsip ini sangat applicable tidak hanya untuk karate tetapi juga untuk semua seni beladiri bahkan untuk kehidupan.


* walaupun huruf 唐 dan huruf ē©ŗ sama-sama dibaca 'kara', huruf 唐 juga bisa dibaca 'to' yang berarti cina.
** nama shotokan bukanlah buah pikiran Gichin Funakoshi tetapi adalah 'hasil karya' murid-muridnya yang memasang papan nama di atas pintu masuk dojo bertuliskan 'shoto-kan' yang berarti 'rumahnya shoto'. 

SALAM PERSAUDARAAN....!!!
Kirimkan kritik dan saran untuk kebaikan bersama.

  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK PLAY
  • KLIK UNTUK PLAY
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK PLAY DAN DOWNLOAD
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK DOWOLOAD
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MEMBACA
  • KLIK UNTUK MELIHAT DAN MEMBACA
  • KLIK UNTUK MELIHAT
  • KLIK UNTUK MELIHAT

Chatting Temu Kangen Sedulur,
Salam Persaudaraan...!!!"