Betapa menyenangkan seandainya
kita termasuk yang mendapatkan karunia untuk tinggal semasa dengan nabi Isa as.
Karena di masa beliau kehidupan manusia benar benar aman dan damai, bahkan
kedamaian itu bukan hanya milik manusia, tetapi juga merata hingga kepada
binatang. Jaman Isa ‘alaihissalam (setelah turun kembali ke bumi) ini merupakan
jaman yang penuh keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran serta kelapangan.
Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan
buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah ruah; dendam, dengki, dan
kebencian hilang sirna.
Dalam hadits Nawwas bin Sam’an
yang panjang yang membicarakan tentang Dajjal, turunnya Isa, keluarnya Ya’juj
dan Ma’juj pada jaman Isa ‘alaihissalam, dan do’a Isa agar mereka dihancurkan,
Rasulullah saw bersabda:
“…
Kemudian Allah menurunkan hujan, dan tak ada rumah tanah liat maupun bulu yang
dapat menahan airnya, lantas mencuci bumi hingga bersih seperti cermin kaca.
Kemudian diperintahkan kepada kami: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan
kembalikanlah barakahmu.’ Maka pada hari itu sejumlah orang dapat memakan buah
delima dan bernaung di bawahnya. Dan susupun diberi barakah, sehingga susu
seekor unta bunting yang sudah dekat melahirkan dapat mencukupi banyak orang,
susu seekor sapi mencukupi untuk orang satu kabilah, dan susu seekor kambing
mencukupi untuk satu keluarga….”
Rasulullah saw bersabda :
“Demi
Allah, sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang
adil, akan membebaskan jizyah, unta-unta muda akan dibiarkan hingga tidak ada
yang mau mengurusinya lagi, sifat bakhil, saling membenci, dan saling dengki
akan hilang, dan orang-orang akan memanggil-manggil orang lain yang mau
menerima hartanya (shadaqahnya), tetapi tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.”
Imam Nawawi berkata, Maknanya,
bahwa pada saat itu orang-orang sudah tidak tertarik lagi untuk memelihara unta
karena banyaknya harta kekayaan, keinginan sedikit, kebutuhan tidak ada, dan
sudah tahu bahwa kiamat telah dekat. Dan disebutkannya lafal al-qilash (unta
muda) dalam hadits ini karena unta muda itu merupakan harta yang paling baik
bagi bangsa Arab (pada waktu itu).
Tanda-tanda Zaman Keemasan ini,
digambarkan dengan rinci oleh Rasulullah saw., adalah tanda-tanda penting Hari
Pengadilan. Periode ini disebut "Zaman Keemasan", karena gambarannya
yang mirip dengan Surga oleh para ulama. Dapat dipahami dari hadis-hadis bahwa
Zaman Keemasan akan tiba pada periode kedua dari Akhir Zaman.
Salah satu ciri utama periode
suka cita ini adalah akan munculnya kemakmuran yang sangat melimpah.
Hadis-hadis menekankan bahwa kemakmuran ini akan menjadi sebuah fenomena yang
unik dalam sejarah:
Umatku
akan mendapati suatu kemakmuran pada saat itu yang tak akan pernah ada taranya
sebelumnya.
(H.r. Ibnu Majah)
Umatku,
baik yang saleh maupun yang jahat, akan diberkahi dengan berbagai karunia yang
tak pernah mereka lihat sebelumnya. (AI-Muttaqi aI-Hindi, Al-Burhan
fi 'Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Hadis lain menggambarkan kekayaan
pada periode ini:
Pada
periode ini, bumi akan menumpahkan keluar harta kekayaannya. (Ibnu
Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi 'Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)
Salah satu hadis menceritakan
bahwa tahun-tahun kerisauan dan kesulitan akan berakhir; tak seorang pun yang
akan memiliki hajat. Bahkan tak didapati seorang pun yang akan diberi zakat:
Tunaikanlah
zakat karena akan tiba suatu masa pada umat ini di mana seseorang akan keluar
berkeliling membawa zakatnya namun tidak akan menemukan seorang pun yang akan
menerimannya. (H.r. Bukhari)
Kekayaan
tentu akan berlipat ganda dan mengalir bagaikan air pada saat itu, namun tak
seorang pun yang akan memungutinya. (H.r.
AI-HaIimi)
Karakteristik utama dari Zaman
Keemasan adalah ditegakkannya keadilan dan kebenaran. Akan datang suatu masa
di mana hukum dan keadilan mengganti kekhawatiran, konflik, dan ketidakadilan.
Sebagaimana kita baca dalam hadis-hadis, "Bumi
akan dipenuhi keadilan, menggantikan kekejaman dan penganiayaan." (Ahmad
Dhiya' ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz alA hadits) Di antara tanda-tanda yang
paling signifikan dari periode ini adalah, tidak adanya letusan senjata,
berakhirnya permusuhan, konflik, dan perpecahan sosial; dan terbinanya
persahabatan dan cinta kasih di antara manusia. Jumlah uang yang luar biasa besar
yang dibelanjakan untuk industri perang akan diinvestasikan untuk makanan,
kesehatan, pembangunan, kebudayaan, dan pada hal-hal yang mendatangkan
kebahagiaan atas umat manusia.
Ciri lainnya dari periode yang
diberkahi ini adalah kembalinya fondasi-fondasi agama sebagaimana halnya dulu
pada masa Nabi Muhammad saw. Hukum-hukum, mitos-mitos, dan tradisi-tradisi yang
dibuat-buat setelah Islam dan tidak memiliki akar darinya akan dihilangkan.
Perselisihan di kalangan orang-orang Islam dalam menjalankan praktik agama
mereka juga akan berhenti.
Singkatnya, Zaman Keemasan akan
menjadi masa penuh kekayaan, kemakmuran, perdamaian, kebahagiaan, kesejahteraan,
dan kemudahan. Ia akan menjadi suatu zaman di mana perkembangan seni,
kedokteran, komunikasi, produksi, transportasi, dan bidang-bidang kehidupan
lainnya yang seperti itu akan terjadi sebagaimana tak pernah ada sebelumnya
dalam sejarah dunia ini. Dan, orang-orang hidup sesuai dengan nilai-nilai moral
al-Qur'an.
Nabi Isa as Menjadi
pemimpin yang adil di akhir jaman
Menurut
suatu riwayat, nabi Isa as setelah turun dari langit akan menetap dibumi sampai
wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana
yang diceritakan dalam hadist berikut : “Demi
yang diriku berada ditangan-Nya, sesungguhnya Ibnu Maryam hampir akan turun di
tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan
salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak
seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik
dari dunia dan segala isinya.”
Nabi Isa as
Menunaikan Ibadah Haji
Diceritakan
dalam sebuah hadist bahwa nabi Isa as akan melaksanakan haji. ”Demi Dzat yang diriku berada ditanganNya,
sesungguhnya Ibnu Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk
melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.”
Nabi Isa Akan Wafat
Setelah
nabi Isa as menjadi pemimpin yang adil di akhir jaman, Allah akan mewafatkan
beliau. Hanya Allah saja yang tahu kapan dan dimana nabi Isa as akan
diwafatkan. Setelah wafatnya Isa Al-Masih dunia kemudian dunia akan kiamat.
Al-Hawaariyyuun
(Pengikut Nabi Isa as)
Dalam
berdakwah, nabi Isa as didampingi para pengikutnya yang disebut al-Hawâriyyûn,
yang jumlahnya 12 orang, sesuai dengan jumlah suku (sibith) Bani Israil,
sehingga masing-masing hawari ini ditugaskan untuk menyampaikan risalah Injil
bagi masing-masing suku Bani Israil. Namun nama-nama hawari tersebut tidaklah
disebutkan di dalam Al-Quran. Kisah para sahabat nabi Isa as ini terdapat dalam
surat Al-Mâ’idah: 111-115 dan surat Ãli-’Imrân: 52. Dalam surat tersebut
diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta Isa untuk menurunkan makanan dari
langit. Nama surat Al-Maidah yang berarti makanan diambil karena mengandung
kisah ini. Kejadian turunnya makanan dari langit ini makin menambah ketebalan
iman para pengikut nabi Isa as. (pertanyaannya apakah kejadian ini akan terjadi
di akhir jaman?)