PERHITUNGAN
UMUR UMAT ISLAM
Segala pemujaan dan pujian
hanyalah bagi ALLAH yang Maha Suci dan Maha Agung. Satu-satunya Tuhan yang
harus disembah. Tidak ada sekutu bagi ALLAH sang penguasa alam ghaib, DIA
pemilik segala rahasia dan ditangan ALLAH langit dan bumi. Salam dan selawat
senantiasa tercurah kepada insan utama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam pemimpin kaum mukmin.
Presentasi ini membahas perkara
perhitungan umur umat Islam, yang belum pernah dipublish secara berantai lewat
mailing list, insya ALLAH hanya di milis Cinta-Rasul. Perkara ini sangatlah
besar dan menurut sebagian manusia dianggap sebagai khurafat dan bidaah, tetapi
bagi kita kaum Ahlus Sunnah (Sunni) adalah lebih baik mengambilnya sebagai
iktibar agar kita senantiasa bersiap diri menghadap ALLAH subhanahu wa ta’ala.
Kita tahu bahwa urusan kiamat adalah hak mutlak milik ALLAH saja, bahkan Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak mengetahuinya, namun beliau
mengisyaratkan tanda-tandanya. Dan adalah kita berusaha untuk memahaminya.
Ingat! Kita adalah kaum ahlus
sunnah, tujuan presentasi kita ini hanya menyeru kepada manusia agar senantiasa
mengingat ALLAH agar berbakti kepada-NYA dengan bersegera mengerjakan
perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Time is running away. Janganlah kita
mati dengan membawa kebodohan dan kedunguan kita yang tidak mempergunakan mata,
telinga, otak, akal dan hati yang telah diberikan ALLAH subhanahu wa ta’ala
untuk melihat tanda-tanda kekuasaan-NYA Yang Maha Besar.
Pada hal ini kita hanya mengambil
3 pendapat dari ulama-ulama yang terkenal dalam ajaran Ahlussunnah wal Jamaah
yaitu dari:
1.
Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dari
Mazhab Syafi’i
2.
Jalaluddin As Suyuthi (Imam Suyuthi)
3.
Imam Ibnu Rajab al Hanbali
Kita menganggap pendapat mereka
bertiga sangat rasional, sehingga sebagaimana tujuan para Imam itu menyeru
kepada manusia agar senantiasa bersiap diri dan mengerjakan amal ibadah yang
banyak, maka demikian pula halnya dengan kita yang berharap agar manusia yang
tertidur kembali terjaga, agar manusia yang lalai dalam agamanya menjadi
kembali kepada sunnah Rasulnya, dan agar kita mati dan menghadap ALLAH
subhanahu wa ta’ala dalam keadaan ridha dan diridhai. abillahit taufiq wal
hidayah.
Penulis coba menambahkan satu
hitungan lagi :
Diriwayatkan juga oleh Imam
Bukhari dalam kitab Shahih miliknya sebuah hadits dari Abi Musa Radhiyallahu
‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dimana beliau bersabda: “Permisalan antara kaum Muslimin dan kaum
Yahudi serta kaum Nasrani adalah seperti seorang laki-laki kaya yang mengupah
suatu kaum untuk melakukan sebuah pekerjaan untuknya sampai malam. Akan tetapi,
kaum tersebut hanya bekerja sampai tengah hari. Dan mereka berkata kepada
laki-laki tersebut: Kami tidak memerlukan gaji yang kamu berikan. Kemudian
laki-laki itu mengupah suatu kaum yang lain seraya berkata: Sempurnakanlah
pekerjaan ini sampai selesai hari ini juga, dan kamu akan mendapatkan gaji
seperti yang aku syaratkan. Kemudian kaum tersebut hanya bekerja sampai waktu
shalat Ashar dan berkata: Ambillah olehmu apa-apa yang kami kerjakan. Kemudian
laki-laki tersebut mengupah suatu kaum yang lain, dan mereka pun bekerja sampai
penuh hari tersebut, sehingga terbenam matahari. Dan mereka mendapatkan gaji
atas dua kaum sebelum mereka.” (Juga diriwayatkan oleh Bukhari dalam
beberapa tempat. Yakni kitab Mawaqitu Ash Shalah, Juz.2, hal.38. juga kitab Al
Ijarah, Juz.4, hal.447. dan anehnya, kita juga menemukan satu teks dalam kitab
Injil Matius yang sangat bersesuaian dengan hadits Bukhari yang kita
ketengahkan diatas.
Dari hadits tersebut dapat
disimpulkan:
a.
Waktu kaum Muslimin adalah sejak dari
masuknya waktu shalat Ashar sampai terbenamnya matahari.
b.
Waktu kaum Yahudi adalah sejak dari
waktu fajar sampai waktu shalat Zhuhur (sama dengan setengah hari)
c.
Dan waktu kaum Nasrani adalah sejak dari
waktu shalat Zhuhur sampai waktu shalat Ashar.
d.
Dengan demikian berarti waktu yang
dimiliki oleh kaum Yahudi adalah sama dengan waktu kaum Muslimin yang
ditambahkan dengan waktu kaum Nasrani.
Dari Salman Al Farisi ia
bercerita bahwa “Masa-masa antara Isa dan
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah selama 600 tahun”. [HR.
Bukhari]
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya berharap agar umatku
tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur
mereka selama setengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya
setengah hari itu? Ia (Sa’ad) menjawab: “Lima ratus tahun”. [hadis shahih
riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim dan disahihkan oleh Al Albani]
umur umat Yahudi dari fajar
(Shubuh) sampai tengah hari (Dzuhur), Nasrani dari tengah hari (Dzuhur) sampai
Ashar dan Islam dari Ashar sampai tenggelamnya matahari (Magrib), atau dengan
kata lain ((7 = 4 + 3 (600 Tahun) = (7 x 200 = 4 x 200 + 3 x 200 (600/3)) =
1400 tahun)) atau umur umat yahudi 1400 tahun, bila sekarang tahun 2013 bearti
umur umat Yahudi 3413 tahun hingga sekarang atau 2013 M + 1434 M = 3447 M.
Atau umur Islam
7 = 4 (600 tahun) + 3
(7 x 150) = (600/4 = 150) x 4 +
(3 x 150) = 600 + 450 = 1050 tahun plus tambahan 500 tahun
Umur Islam = 1550 tahun atau 1550
Hijriah / 2126 Masehi.
“dan bagaimana dengan “hari-harinya dia sama sebagaimana hari-hari
kalian”, bila perhitungan simbol ini diteruskan maka 21 tahun yang sama
dengan seminggu, untuk mendapatkan hari dibagi 7, 21:7 = 3 tahun, sisa waktu
Dajjal 37 hari biasa atau 3 tahun x 37 = 111 tahun, tahun 2021 + 111 tahun =
Tahun 2132 Masehi atau tahun 1557 Hijriah (batas akhir khalifahan Islam/umur Islam)
Tahun 2132 Masehi atau tahun 1557
Hijriah, jadi dari 111 tahun, ini tidak sesuai dengan waktu Dajjal turun ke
bumi, Waktu Dajjal di bumi selama 40 hari adalah 1 tahun, 2 bulan, 2 minggu.
Sedangkan Imam Mahdi yang hadir pada masa Dajjal punya umur pemerintahan 7-9
tahun saja. Jangan Anda berkata itulah batas akhir umur Islam atau batas akhir
umur bumi (kiamat), yaitu setelah dipotong pemerintahan Imam Mahdi 7-9 tahun
atau kekhalifahan Islam yang mungkin 40 tahun lamanya, yaitu tersisa sekitar
102/104 tahun masa umat periode kiamat atau 64-71 tahun umar umat periode
kiamat. Atau malahan ditambah dari 1557, karena terbit matahari dari barat
hingga terompet sangkakala 120 tahun + 40 tahun bunyi sangkakala kedua, kiamat
terjadi 1717 Hijriah atau dikurangi 20 tahun karena terjadinya matahari terbit
di barat pada saat pemerintahan khalifahan Islam berjalan, 1697 hijriah atau
2268-2288 Masehi. Sungguh tiada yang tahu
kapan kiamat akan tiba.”
Ataukah bila 37 hari yang tersisa
adalah kecepatan hari yang sama hitungannya dengan 1 hari saja (ada gambaran
yang mengatakan Dajjal akan memperlambat hari dan mempercepat hari, yaitu :
siang malam hanya berselang jam atau menit saja) maka sisa waktu dari tahun
2021 masehi adalah 3 tahun saja atau 2024 masehi, setelah itu Dajjal asli
muncul. Gambaran 3 tahun ini akan cocok dengan masa kemarau, kekeringan dan
kelaparan besar yang terjadi selama 3 tahun yang menjadi pertanda tahun
depannya Dajjal telah muncul. Maka waktu Dajjal melanglang bumi adalah 1 tahun
1 bulan 1 minggu 1 hari.
Al
Hafidz Ibnu Hajar
Menurut pendapat Ibnu Hajar: Umur
umat Yahudi adalah umur umat Nasrani ditambah dengan umur umat Islam.
Para ahli sejarah mengatakan
bahwa Umur umat Yahudi yang dihitung dari diutusnya Nabi Musa alaihis salam
hingga diutusnya Nabi Isa alaihis salam adalah 1500 tahun.
Kemudian dengan adanya hadis: Dari
Salman Al Farisi ia bercerita bahwa “Masa-masa
antara Isa dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah selama 600 tahun”.
[HR. Bukhari]
Sehingga umur umat Nasrani yang
dihitung dari sejak diutusnya Nabi Isa (Yesus) alaihis salam hingga diutusnya
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah 600 tahun.
Sehingga akan didapat:
Umur Yahudi = Umur Nasrani + Umur
Islam
1500 tahun = 600 tahun + 900
tahun
Kemudian Ibnu Hajar dalam
Kitabnya mengatakan adanya tambahan 500 tahun sesuai hadis marfu yaitu:
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya berharap agar umatku
tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur
mereka selama setengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya
setengah hari itu? Ia (Sa’ad) menjawab: “Lima ratus tahun”. [hadis shahih
riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim dan disahihkan oleh Al Albani]
Jadi total umur Islam menurut
Ibnu Hajar adalah 900 + 500 tahun = 1400 tahun lebih, belum termasuk tambahan
(karena tidak mungkin umur itu bernilai genap)
Sekarang kita berada di tahun
1427 Hijriah (2006 Masehi), berarti sudah melewati lebih dari 1400 tahun itu.
Sedangkan tambahan yang dimaksud itu mungkin adalah umur Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, karena Islam adalah agama yang dibawa oleh
beliau. Juga ditambah dengan 13 tahun karena awal penulisan tahun Hijriah
dimulai pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah.
Dan 13 tahun adalah ketika beliau di Makkah.
Sehingga umur Islam adalah:
1400 + 63 (umur Nabi) + 13 (tahun
sebelum hijrah) = 1476 tahun
Jika dikurangi dengan masa kita
hidup ini yaitu 2013 Masehi atau 1434 Hijirah, berarti 1476 – 1434 = 42 tahun.
“42 tahun adalah sisa umur umat Islam
dari hari ini.”
Apakah pada tahun 2055 Masehi Islam
sudah hilang dari muka bumi???
Hanya ALLAH yang mengetahuinya.
Maka sebagai manusia yang berakal dan beriman, sudah sepantasnya kita bersiap
dan berbenah diri dengan mempersiapkan dan memperbaiki segala amal ibadah.
Imam
As Suyuthi
Menurut Imam Suyuthi:
Umur umat Islam adalah jumlah
umur dunia dikurangi dengan umur-umur Nabi/Rasul sejak Nabi Adam alaihi salam
hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW
Perhitungan umur umat Islam
menurut beliau terdiri dari 3 materi yaitu:
(1)Perhitungan umur dunia
(2)Perhitungan umur umat-umat
yang terdahulu sejak Nabi Adam hingga diutusnya Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam
(3)Perhitungan jarak waktu sejak
ditutupnya pintu taubat (yaitu sejak matahari terbit di barat) hingga ketika
Tiupan Pertama sangkakala kiamat.
Dimana kemudian akan didapat
rumus bahwa:
Umur umat Islam = [1. Umur dunia]
– [2. Umur umat terdahulu] – [3. Jarak waktu]
(1)
Perhitungan Umur Dunia
Dari Abu Hurairah ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hari yang terbit matahari padanya yang paling baik adalah hari jumat,
pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga, pada
hari itu pula ia dikeluarkan darinya, dan tidak akan terjadi hari kiamat
kecuali pada hari jumat. [HR. Muslim, Tirmizi & Ahmad]
Dari hadis diatas diketahui bahwa
perhitungan umur dunia dihitung sejak dikeluarkannya Nabi Adam alaihis salam ke
bumi hingga saat kiamat adalah dari hari Jumat ke hari Jumat, yaitu berlalu
selama 1 minggu akhirat (7 hari akhirat).
Sedangkan dalam Al Quran surah 32
As Sajdah ayat 5 yang berbunyi: “DIA
mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-NYA
dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.
Maka dapat diketahui bahwa 1
(satu) hari disisi ALLAH itu adalah 1000 tahun dunia. Jadi umur dunia adalah
7000 tahun.
2)
Perhitungan Umur Umat Yang Terdahulu
Dari Ibnu Abbas, dari (cerita)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam adalah 1000 tahun”. Kemudian ia
berkata: Antara Adam dengan Nuh adalah 1000 tahun, dan antara Nuh dengan
Ibrahim adalah 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa adalah 700 tahun, dan
antara Musa dengan Isa adalah 1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kita
adalah 600 tahun. [HR. Hakim]
Jadi dapat dihitung bahwa masa
(umur umat terdahulu) adalah 1000 + 1000 + 700 + 1500 + 600 = 4800 tahun.
Nabi Adam adalah manusia pertama,
sehingga umur dunia tidak dihitung dari tahun sebelum Adam, melainkan dihitung
sejak beliau diturunkan ke bumi.
(3)
Perhitungan Waktu Antara Terbitnya Matahari Dari Arah Barat Hingga Ditiupnya
Sangkakala Kiamat
Hadis-hadis yang menerangkan
tentang perhitungan waktu ini adalah:
1. Dari Abdullah bin Umar, ia
berkata: “Manusia akan menetap setelah
terbitnya matahari dari tempatnya terbenam selama 120 tahun.” (hadis shahih
mauquf riwayat Ahmad, Thabrani, Ibnu Abu Syibah dan Abdul Razzaq, Al Haitsami
mengatakan para perawinya wara dan terpercaya)
2. Dari Abu Hurairah, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan itu adalah empat puluh. Mereka bertanya:
Wahai Abu Hurairah, apakah 40 hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan.
Mereka bertanya lagi: 40 bulan? Ia menjawab (kembali): Aku tidak dapat
menyebutkan. Mereka bertanya lagi: 40 tahun? Ia (kembali) menjawab : Aku tidak
dapat menyebutkan. Kemudian ALLAH menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh
(bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh
manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan
dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. (HR.
Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad & Malik)
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: ALLAH mengumpulkan
orang-orang yang awal dan orang-orang yang yang terakhir pada suatu hari yang
dimaklumkan yaitu selama 40 (empat puluh) tahun dalam keadaan menengadah dan
membelalakkan kedua mata mereka ke langit untuk menunggu keputusan pengadilan
dan ALLAH akan turun dalam lindungan awan-awan. (Hadis hasan riwayat Adz
Dzahabi dan dihasankan pula oleh Al Albani)
4. Dalam suatu hadis shahih (dari
Saad bin Abi Waqash) dikatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
telah bersabda: Hari dimana manusia akan
berdiri menghadap Tuhan semesta alam adalah selama setengah hari (Beliau menerangkan Al Quran surah ke-83 Al
Muthaffifin).
Sudah
kita ketahui bahwa setengah hari akhirat adalah 500 tahun. Hal ini bersesuaian
dengan hadis Bukhari dan Muslim yang mengatakan bahwa “Kaum fakir miskin akan
memasuki sorga sebelum orang-orang kaya selama setengah hari yaitu selama 500
tahun.
Perhitungan waktu menjelang
kiamat adalah sebagai berikut:
1.
Dihitung sejak terbit matahari dari arah
Barat adalah karena setelah perkara itu terjadi maka tidak ada lagi dosa yang
diampuni, segala pintu tobat ditutup, dan tidak diterima lagi syahadat. Artinya
tidak ada lagi Islam.
2.
Dan diakhiri hingga manusia berdiri di
padang Mahsyar menghadap ALLAH adalah karena saat itu manusia baru dibangkitkan
dari kubur dan belum dihisab.
3.
Dari hadis-hadis di depan, maka kita
ketahui jarak waktu:
a. Matahari
dari arah barat ~ tiupan pertama = 120 tahun
b. Tiupan
pertama ~ tiupan kedua = 40 tahun
c. Tiupan
kedua ~ kebangkitan seluruh manusia = 40 tahun
d. Kebangkitan
~ perhisaban (penentuan sorga dan neraka) = 500 tahun
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
jarak waktu dari terbitnya matahari dari arah Barat hingga berdiri di padang
Mahsyar adalah 120 + 40 + 40 + 500 = 700 tahun
Kesimpulan perhitungan Imam
Suyuthi:
Umur dunia = umur umat terdahulu
+ umur umat Islam + masa hari akhir
Telah kita ketahui bahwa:
-
Perhitungan umur dunia adalah 7000 tahun
-
Perhitungan umur umat-umat terdahulu
adalah 4800 tahun
-
Perhitungan masa sejak ditolaknya
syahadat hingga kiamat adalah 700 tahun
Sehingga dapat dihitung,
Umur umat Islam = 7000 – 4800 –
700 = 1500 tahun
Kemudian dikurangi dengan masa
kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga
didapat bahwa sisa umur umat Islam adalah: 1500 – 23 = 1477 tahun.
Darimana angka 23?
Sebagaimana kita ketahui bahwa
sejak diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hingga beliau wafat
adalah 23 tahun, dimana 13 tahun beliau SAW berada di Makkah, kemudian
diperintahkan ALLAH untuk hijrah ke Madinah, disini beliau berdakwah hingga
beliau wafat selama 10 tahun. Dan penulisan kalender Hijriah dihitung pada saat
beliau Hijrah.
Imam Suyuthi menambahkan dalam
kitabnya yang berjudul Al Kassaf ketika menerangkan tentang keluarnya Imam
Mahdi ‘alaihis salam berkata: “Hadis-hadis
hanya menunjukkan bahwa masa-masa (umur) umat ini (Islam) lebih dari 1000 tahun
dan tambahannya sama sekali tidak lebih dari 500 tahun.
Jika umur Islam = 1477 tahun, dan
sekarang kita berada di tahun 2013 Masehi atau 1434 Hijriah.
Maka sisa umur Islam adalah: 1477
– 1434 = 43 tahun.
“43 tahun adalah sisa umur umat Islam
sejak masa ini.”
Jadi tahun 2056 masehi akan terjadi
kegoncangan? Wallahu a‘lam.
Imam
Ibnu Rajab Al Hanbali
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam telah bersabda: Sesungguhnya
masa menetap kamu dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu adalah
seperti jarak waktu antara salat Ashar hingga terbenamnya matahari. Hadis
diatas diriwayatkan dari Ibnu Umar oleh Imam Bukhari. Dan menurut penafsiran
Ibnu Rajab, “umat-umat yang telah
berlalu” itu adalah umat Nabi Musa (yahudi) dan umat Nabi Isa (nasrani)
karena ada hadis sahih lain yang berbunyi seperti itu yang intinya
membandingkan Islam dengan Ahli Kitab.
Beliau telah meletakkan
keseluruhan masa dunia adalah seperti satu hari penuh dengan siang dan
malamnya. Beliau menjadikan waktu yang telah berlalu dari umat-umat terdahulu
dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa seperti waktu satu malam dari hari
tersebut, dan waktu itu adalah 3000 tahun. Kemudian beliau menjadikan masa
umat-umat yahudi, nasrani dan Islam adalah seperti waktu siang dari hari
tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.
Kemudian beliau menafsirkan hadis
Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umat Bani Israil (umat Nabi Musa)
hingga datangnya Nabi Isa seperti setengah hari pertama, dan masa amaliah umat
Isa adalah seperti waktu salat Zuhur hingga salat Ashar, dan masa amaliah umat Islam
adalah seperti sesudah salat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Jadi perhitungan menurut Ibnu
Rajab itu sebagai berikut:
• Masa umat-umat Adam hingga Musa
= satu malam penuh = 3000 tahun
• Masa umat-umat (yahudi –
nasrani – Islam) = satu siang penuh = 3000 tahun
• Umur Yahudi = setengah hari
dari siang tersebut = ½ dari 3000 = 1500 tahun
• Umur Nasrani = mengikuti hadis
Muslim dari Salman al Farisi yaitu = 600 tahun
Maka umur umat Islam adalah 1500
– 600 = 900 tahun. Kemudian 900 tahun ini ditambahkan lagi 500 tahun (setengah
hari akhirat) sebagaimana hadis dari Saad bin Abu Waqash riwayat Abu Dawud,
Ahmad (yang ada dihalaman terdahulu).
Sehingga umur Islam menurut Ibnu
Rajab adalah 900 + 500 = 1400 tahun, belum termasuk tambahan tahun. Namun
beliau tidak menyebut berapa tahun tambahannya. Perhitungan ini sama dengan
method yang digunakan oleh Ibnu Hajar.
Kesimpulan
Tiga Pendapat
1.
1.Umur Umat Islam menurut Al Hafidz Ibnu
Hajar Al-Asqalani adalah 1476 tahun. Atau sisa 42 tahun lagi dari sekarang (2013).
2.
2.Umur Umat Islam menurut Jalaluddin
As-Suyuthi adalah 1477 tahun. Atau sisa 43 tahun lagi dari sekarang (2013).
3.
3.Umur Umat Islam menurut Ibnu Rajab
Al-Hanbali adalah lebih dari 1400 tahun.
Apa
Yang Terjadi Jika Umur Umat Islam Sudah Berakhir???
Setelah umur umat Islam berakhir
(ditandai dengan wafatnya Nabi Isa Al-Masih), maka setelah itu kita orang Islam
masih hidup. Ada yang mengatakan selama 40 tahun lagi. Namun selama itu tidak
ada lagi mualaf (orang yang masuk Islam) dan syahadat yang diterima [artinya
tidak ada lagi orang yang diterima masuk Islam], tidak ada lagi tobat yang
diterima, karena pada akhir Umur Umat Islam itu matahari akan terbit dari arah
Barat. Kemudian manusia akan kembali kepada kekafiran dan kemunafikannya,
bahkan lebih merajalela lagi.
Wallahu A’lam
Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui.
Ya ALLAH, ampunilah segala
kekurangan dan dosa kami.