Mengumpulnya kembali Bani Israel
(Yahudi) ke Palestina untuk yang kedua kali merupakan Janji Akhir Allah kepada
Bani Israel. Allah berkehendak mengumpulkan seluruh keturunan Yahudi/Israel ke
tanah yang telah dijanjikan kepada nenek moyangnya, untuk kemudian diazab
dengan azab yang keras.
Maksud firman Allah: “Dan Kami
berfirman setelah itu kepada Bani Israel: ‘Berdiamlah
kalian di bumi ini dan apabila datang Wa’dul Akhirah ‘Janji Akhir’, niscaya
kami akan mendatangkan kalian dalam keadaan bercampur baur.” (Al-Israa:
104).
Janji Allah untuk mengembalikan
Bani Israel ke Yerusalem (Baitul Maqdis) berlangsung dua kali. Pertama, yaitu pada masa Nabi Musa AS.
Dengan izin Allah, Nabi Musa menuntun Bani Israel untuk keluar dari Mesir,
membebaskan Bani Israel dari cengkeraman Fir’aun. Tapi setelah di Baitul
Maqdis, mereka melakukan kedurhakaan lagi. Karena kedurhakaannya itu, maka Bani
Israel diazab Allah. Allah mengirimkan Raja Babilonia, yaitu Nebukadnezar untuk
menaklukkan Yerusalem. Sehingga, sebagian orang Yahudi/Israel dibunuh dengan
pedang dan sebagian lainnya dibawa sebagai budak ke Babilonia (kelak menjadi 10
suku dari bani Israel yang hilang).
Kedua,
mengumpulnya Bani Israel untuk yang kedua kali (janji akhir) terjadi mulai
tahun 1948, yaitu sejak kaum Yahudi memproklamasikan berdirinya negara Israel.
Dari sinilah eksodus besar-besaran keturunan Yahudi/Israel dari Amerika, Eropa,
dan Uni Sovyet untuk kembali ke Baitul Maqdis. Syarat untuk dapat diterima
menjadi warga negara Israel adalah harus bisa menunjukkan 4 keturunanannya ke
atas dari garis ibu adalah Yahudi murni. Dalam undang-undang Kembali ke Israel
(5710 tahun 1950) disebutkan: “Dianggap sebagai Yahudi adalah seorang individu
yang dilahirkan dari seorang ibu Yahudi.” Jadi yang menetap di negara Israel
saat ini adalah keturunan Yahudi Murni.
Saat ini proses kembalinya
orang-orang Yahudi ke negara Israel sedang berlangsung terus. Hal ini
menunjukkan sudah dekatnya azab Allah kepada Bani Israel, yang berarti perang
Armageddon sudah diambang pintu. Sebuah takdir bagi kehancuran Ghetto Yahudi
Israel yang tidak bisa dihindari.
Kawasan
Armageddon di Utara Israel, Apa Israel telah memasang banyak perangkap jebakan
di tanah ini sekarang, ya?
“Dan
kami tetapkan kepada Bani Israil di dalam kitab (Taurat), sesungguhnya kamu
akan membuat kerusakan di bumi (Palestina) dua kali, dan sesungguhnya kamu akan
menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS Al
Isra’:4)
“Maka
apabila telah tiba janji pembalasan (atas kejahatanmu) untuk kali yang pertama
dari dua (janji pembalasan), Kami datangkan kepada kamu hamba-hamba Kami yang
tangguh dan hebat serangannya, lalu mereka menjelajah (merajalela) di segala
pelosok kampung-kampung. Dan (peringatan ini) adalah sebuah janji yang pasti
ditunaikan.”
(QS Al Isra’:5)
“Kemudian
Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami
membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok
yang lebih besar.” (QS Al Isra’:6)
"Dan
apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan
orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka
kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsa), sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang
mereka kuasai.” (QS Al Isra’:7)
Saat Israel telah berkumpul di
Palestina untuk kedua kalinya, mendekati akhir kejayaan Yahudi, Dajjal akan
turun dan mengaku sebagai Al Masih yang sebenarnya, yakni pembawa kebaikan
kepada Bani Israel. Karena sebagian besar Bani Israel telah menolak kedatangan
Nabi ‘Isa sebagai Al Masih 2000 tahun yang lalu. Mereka menganggap bahwa Nabi
Isa merupakan anak zina karena lahir tanpa ayah (wal’iyyaudzubillah).
Karenannya tidak mungkin menjadi Al Masih bagi mereka. Apalagi di hadapan mata
mereka sendiri, Nabi Isa tampak disalib dan mati. Maka bagaimana mungkin
seorang Al Masih mati namun kebaikannya belum dirasakan. Karena hal inilah
mereka meyakini bahwa akan ada Al Masih yang akan menyelesaikan misi
sebagaimana yang termaktub dalam taurat dan Injil, atau sebagaimana yang
disampaikan oleh Nabi Daniel. Bahwa Al Masih akan membawa setidaknya empat
kebaikan bagi Bani Israel:
- Membebaskan Yerussalem
- Mengembalikan Bani Israel ke Yerussalem
- Mendirikan Negara Israel (Kerajaan Daud)
- Mendominasi dunia (mengingat kejayaan Sulaiman)
Sebelum melakukan aksinya secara
langsung, jauh hari sebelumnya Dajjal telah terlebih dahulu menyiapkan strategi
dan rancangannya dengan tujuan memuluskan jalannya pada saat dirinya dibebaskan
kelak untuk hadir ke dunia ramai dengan melemparkan yang disebut “fitnah Dajjal
secara ideologi”, entah apakah rancangan ini dari dajjal-dajjal kecil terlebih
dahulu atau secara langsung arahan dari Dajjal asli yang sebenarnya lewat
pengikut-pengikut ideologi/fahamnya, yaitu zionis Yahudi dan Yakjuj dan Makjuj.
Yang diketahui bahwa Dajjal yang pada masa ini belum bebas dari kurungannya. Bagaimanakah
cara Dajjal memberi perintah pengikutnya?.
Jadi ada dua pendapat, yaitu :
- Dajjal yang masih dikurung saat ini atau
- Dajjal yang bereinkarnasi hingga terakhir muncul pada diri Dajjal besar kelak. (dalam Islam tidak mengenal adanya reinkarnasi, satu individu adalah tetap sebagai satu sosok individu, mungkin maksudnya adalah sifat selayak Dajjal ada 30 orang yang memilikinya, bergantian datangnya, bergantian membuat huru-hara, bergantian membuat fitnah-fitnah hingga dan yang terbesar huru-hara dan fitnahnya adalah Dajjal yang terakhir, atau bisa jadi pula Dajjal-Dajjal kecil adalah sebenarnya pengikut-pengikut pilihan Dajjal asli yang telah menerima titah langsung sebagai wakil Dajjal asli yang mendapat pemberian kekuatan supernatural dari Dajjal asli langsung dan hingga turut membantu dan mensukseskan rancangan makar Dajjal asli dari tempat pertama ia dikurung yang diperkirakan adalah Inggris hingga sekarang, dimana Dajjal asli masih dalam tabir (kurungan) pada waktu itu