Setelah tentara Mahdi menguasai
beberapa bagian semenajung Arab, karena ada masa damai dengan Rum yang sibuk
berperang dengan bangsa-bangsa Ajam lainnya yang memperebutkan gunung emas
Efrat di Iraq dan permata di Syria, akhirnya akibat perpanjangan masalah ini,
bangsa Rum mengajak tentara Mahdi berperang melawan Persia atau Iran yang
dibantu koalisi Cina, Rusia, dan India (Khuz dan Kirman) namun entah di wilayah
Iran atau wilayah Iraq, ada sebagian yang beranggapan bahwa perang penaklukan
Persia ini akan terjadi di wilayah Iraq. Namun lebih tepat mungkin di kedua
wilayah Iraq dan Iran.
Seperti gambaran hadis ini,
dimana Rasulullah S.A.W. bersabda: “Akan
tiba waktunya ketika Iraq akan diserang dan dikepung, sedangkan mereka tidak
mengizinkan makanan ataupun uang masuk ke dalamnya (ke dalam Iraq).” Lalu para
sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang siapa yang akan menyerang Iraq.
Rasulullah SAW menjawab Al-Ajam yang akan menyerangnya. Al-Ajam mengacu kepada
orang-orang non-Muslim dan juga non-Arab. Ini berarti sebuah embargo yang akan
muncul karena orang-orang non-Arab. Dan Rasulullah S.A.W. bersabda: “Dan
kemudian Ash-Syam (Syria, Yordan, Palestina, dan Lebanon. Jantung Ash-Syam
adalah Jerussalem, Palestina) akan dikepung yang menyebabkan makanan dan uang
tidak bisa masuk ke dalamnya. Dan akan ada khalifah dari umatku yang akan
mengeluarkan uangnya tanpa menghitung-hitungnya." Lalu para sahabat
bertanya tentang siapa yang akan mengepung mereka? Dan Rasulullah S.A.W.
bersabda: Ar- Ruum (Romawi).
Mengapa saya menyebutkan hadis
ini ketika merujuk pada Ar-Ruum? Pertama-tama, Iraq pernah diembargo. Dan
embargo itu ditetapkan PBB. Tetapi kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda:
“Penyerangan lainnya akan terjadi di Ash-Syam yang dilakukan oleh Romawi."
Ada beberapa ulama yang berpendapat kejadian di Iraq merupakan permulaan dari
Al-Malhamah Karena dia dimulai dari embargo Iraq, dan kemudian bergerak ke
Ash-Syam, dan lanjut kepada rangkaian pertempuran yang disebut “Al-Malhamah.”
Rasulullah SAW bersabda dalam
musnad Imam Ahmad Yang berbunyi : ”Pasukan
sebanyak dua belas ribu orang akan berangkat dari Adn-Abyan di Yaman. mereka
adalah orang-orang yang terbaik, di antara aku dan kalian." (hadis
#(1/333) & at-Tabarani al-Mu’jamal Kabir(11029))
Jadi setelah berabad-abad masa Islam,
mereka akan menjadi yang terbaik kedua setelah para sahabat R.A. Sehingga
kalian bisa melihat bahwa generasi ini akan menjadi generasi yang istimewa.
Mereka akan menjadi umat yang terbaik, karena Rasulullah S.A.W. bersabda: “Umatku
seperti hujan, kamu tidak akan tahu di mana sekumpulan besar dari mereka
berada, apakah ada di awal atau di akhir.” (sanad imam Ahmad (3/130),dan
imam Tirmidhi (no.2873), imam Ahmad (4/319))
Ini adalah era yang unik, dan
generasi ini atau generasi sesudahnya yang akan berpartisipasi dalam peristiwa
besar ini. Akan ada banyak ‘Ajr (ganjaran dari Allah) bagi siapapun yang
menyerahkan jiwa dan raganya. Pikirkan tentang betapa menyesalnya para sahabat
Rasulullah yang terlambat menjadi muslim dan mereka tidak bergabung lebih awal.
Mereka berharap mereka menjadi muslim jauh-jauh hari sebelumnya.
Dan yang kalian butuhkan pada
hari hari itu adalah 2 elemen:
Elemen pertama adalah ketabahan. Kalian harus tegar seperti gunung. Iman kalian harus kuat dengan akar yang menghujam dalam. Karena fitan sangat besar setimpal dengan ganjarannya yang juga besar. Ini seperti dalam bisnis. Bisnis yang sangat menguntungkan biasanya adalah bisnis yang sangat berisiko. Jadi ada peluang untuk menghasilkan banyak uang, tetapi di satu sisi juga ada kesempatan kehilangan banyak uang. Jadi jika kalian bisa menghasilkan banyak ‘Ajr tetapi kalian membuat sebuah kesalahan, bisa jadi kesalahan tersebut berakibat fatal.
Elemen
kedua
adalah tadzkiyah (keinginan untuk berkorban). Kalian harus siap untuk
mengorbankan apapun, bisa jadi nyawa kalian, waktu kalian, uang kalian,
keluarga kalian. Kalian tidak tahu apa yang akan terjadi karena pada masa itu
karena ada orang yang beriman di pagi hari namun menjadi kafir di malam hari.
Jadi jangan berpangku tangan.
Kalian harus mempunyai kemauan untuk mengorbankan apapun yang Allah inginkan
dari kalian. Pikirkan diri kalian sebagai pekerja yang ikhlas karena Allah.
Kalian melakukan pekerjaan dan serahkan hasilnya pada Allah.
Jadi yang akan kalian butuhkan
pada hari itu adalah cahaya untuk menuntun kalian dalam kegelapan. Rasulullah
S.A.W. bersabda: “Perang yang yang sengit dan dahsyat.” (Kitab Al-Fitan wa
Al-Malahim, Sunan Abu Daud, buku 35: nomor 4246).
Rasulullah S.A.W. menggambarkan
fitan sebagai sisi gelap dari malam. Jadi fitan sangat gelap sampai-sampai kalian
tidak bisa melihatnya. Bagaimana kalian bisa berjalan menelusurinya? Kalian
harus memiliki cahaya hati untuk menuntun kalian. Dan cahaya hati dibangun oleh
iman mulai dari sekarang, karena akan ada banyak tipu muslihat, itulah yang
disebut fitnah. Ketika fitnah datang, maka semuanya akan sangat gelap. Ketika
ia telah hilang, maka semuanya menjadi jelas kembali.
Dari Abu Hurairah ra.: Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat
tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga
manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari
setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari
mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (HR Muslim).
Peristiwa di Iraq ini telah
bermula dari sekarang, dimana embargo dan penaklukan Iraq pada perang Teluk
oleh Sekutu telah terjadi hingga sekarang, namun akan mencapai puncaknya pada
masa Imam Mahdi, dimana koalisi Sekutu, koalisi Komunis dan bangsa-bangsa
lainnya akhirnya menjadi terpecah-pecah akibat munculnya dua harta karun besar
di Syria dan Iraq, salah satunya adalah gunung-gunung emas di sungai Efrat.
Hingga terjadi perang antar bangsa-bangsa disana hingga kemudian bangsa-bangsa
yang berperang terpecah-pecah ini akan kembali saling membentuk koalisi baru dengan
masing-masing koalisinya. Perang ini walau puncak titik pusatnya di Iraq dan
Syria tersebut tapi juga terjadi merembet di wilayah masing-masing
bangsa-bangsa itu pula.
Harta ini akan membuat gelap mata
banyak bangsa apalagi pada masa itu adalah masa kemarau besar dimana banyak pohon-pohon
dan banyak binatang-binatang telah banyak punah dan krisis kelaparan makin
menjadi, pemenuhan harta ini seakan-akan menjadi bagian yang menggiurkan untuk
menyelesaikan krisis di negeri masing-masing dan agar mempertahankan keeksisan
kepemimpinan orang-orang yang lagi di atas pucuk pemerintahan masing-masing
bangsa dari rongrongan permintaan penyelesaian krisis dari rakyatnya. Untunglah
umat Islam telah diingatkan terlebih dahulu oleh nabi Muhammad SAW untuk
menjauhi perebutan harta ini.
Peperangan Cina, Rusia, dan India
(Khuz dan Kirman). Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak
akan datang kiamat sehingga kamu memerangi suku Khuz dan Karman dari kalangan
orang Ajam (non Arab), yang wajahnya kemerah-merahan, pendek (pesek) hidungnya,
sipit matanya, dan mukanya seperti perisai yang lengkung." (HR.
Bukhari)
Pada awalnya bangsa Rum dan Eropa
tidak meminta bantuan secara langsung dengan tentara Mahdi hingga masa damai
dengan Rum ini dimanfaatkan oleh tentara Mahdi untuk melakukan peperangan dan
penaklukan sendiri dengan tujuan utama menaklukkan beberapa bagian semenanjung Arab
dan memperbesar kesempatan memperkuat persenjataan dan barisan tentara Muslim.
Namun karena ini juga hilanglah salah satu dari harta simpanan, yaitu permata
di Syria, yang ketika pasukan Islam berperang dengan bangsa Rum di Syria dan
menang, harta tersebut juga telah baru diketahui ada namun sayangnya telah
lenyap/habis. Kedua kejadian perang dengan Persia dan perang melawan Rum ini
terjadi pada masa satu tahun full tidak hujan dan seluruh tanaman dan hewan
mati kecuali yang tertentu saja atau merupakan tahun ketiga dari rangkaian 3
tahun kemarau tersebut. Termaktup dalam hadis ini :
Dari Tsauban, ia berkata,
"Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya
Allah telah mendekatkan dunia ini bagiku. (Dalam riwayat lain disebutkan,
'Sesungguhnya Tuhanku telah mendekatkan bagiku dunia ini.') Hingga aku dapat
melihat ujung barat dan timurnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai
jarak itu. Dan aku telah diberi dua buah
harta simpanan, satu berwarna merah dan satu berwarna putih (emas dan permata),
aku telah mengharap Tuhanku agar semua itu tidak
dihancurkan demi umatku dengan masa satu tahun musim kering, dan tidak ada
musuh yang dapat mengalahkan mereka kecuali
lantaran kesalahan mereka (umatku) sendiri hingga hilanglah harta yang berwarna putih (permata) itu. Sesungguhnya
Tuhanku telah berkata kepadaku, 'Wahai Muhammad, jika Aku telah memutuskan
suatu keputusan, maka itu tidak dapat ditolak. Dan aku tidak akan membiarkan kalian hancur dalam masa satu tahun musim
kering, dan tidak membiarkan para musuh mengalahkan kalian kecuali sebab diri
mereka sendiri hingga hilanglah harta yang berwarna putih (permata) itu. Walau
musuh berkumpul dari segala penjuru (dalam riwayat lain disebutkan,
"berkumpul di segala penjuru") hingga kemudian mereka saling
menghancurkan diri mereka sendiri (saling memerangi) dan saling menawan.'
Yang aku khawatirkan dari umatku adalah orang-orang yang sesat (dengan bid'ah),
yang jika sebuah pedang diletakkan di dalam umatku ia tidak akan digunakan
hingga datangnya Hari Kiamat. Dan Hari Kiamat tidak akan pernah terjadi hingga
beberapa kaum dari umatku menjadi musyrik, dan beberapa kaum dari umatku
benar-benar menyembah berhala. Dan di antara umatku akan ada para penipu yang
berjumlah tiga puluh orang yang semuanya mengklaim dirinya sebagai nabi.
(Padahal) aku adalah penutup para nabi dan tidak ada nabi lagi setelahku. (Pada
saat yang bersamaan) ada beberapa kalangan dari umatku yang berpegang dengan
kebaikan. Merekalah yang akan mengalahkan kebatilan, dan mereka tidak akan
mampu terkalahkan oleh siapapun hingga Allah datang dengan kuasa-Nya." Shahih:
ibid.
Setelah menyadari kekuatan baru
yang hebat dari tentara Mahdi yang telah berhasil mengusai semenanjung Arab dan
setelah melihat berlarut-larutnya perang di Iraq dan Syria melawan koalisi bangsa
lain tersebut, maka tentara Rum mengajak tentara Mahdi berperang dengan tiga
tujuan yaitu dengan perdamaian ditukar dengan tidak turut campurnya pasukan
Mahdi dalam memperebutkan kedua harta, memanfaatkan tentara Mahdi agar mendapat
kemenangan dalam perang dan berharap tentara Mahdi (bangsa-bangsa yang dianggap
kaum Islam) banyak yang gugur dan melemahkan mereka hingga Planning Skenario
Dunia masih bisa berjalan.
Maka diberilah kemenangan
terhadap Persia ini, dan bahkan secara tak langsung juga menjadi penaklukan
bangsa Khuz dan Kirman yang membantu Persia, dikatakan penaklukkan juga tidak
tepat karena lebih tepat adalah memerangi Rum, Khuz dan Kirman di kawasan
semenanjung arab, hanya redaksi dari penaklukan semenanjung Arab, Persia,
Konstantinopel yang lebih tepat, kenapa? Karena nanti setelah mereka atau semua
bangsa-bangsa ini kalah, kehabisan harta dan dana perang di tambah banyaknya
krisis di negerinya masing-masing, mereka akan kembali pulih dengan cepatnya selama
satu tahun lebih saja dan bersiap-siap membawa kembali seluruh kesatuan tentara
mereka ke semenanjung Arab membalas dendam yang tentu saja karena Dajjal telah
datang dan membawa penyelesaian semua solusi di negeri-negeri mereka dan
mengajak berkumpul ke penghancuran Islam lagi dalam puncak akhir masa Dajjal
barulah keseluruhannya takluk seluruhnya dengan kemenangan besar Islam terhadap
dunia.
Bagaimana sekiranya di negeri
Iraq ada terdapat gunung emas dan pasukan besar Anda berperang disana, apa Anda
akan mengambil resiko dengan mengirimkan Nuklir hingga bisa beresiko melelehnya
harta atau lenyapnya sebagian harta tersebut dimana harta ini sangat dibutuhkan
oleh Anda. Bagaimana dengan saat yang bukan hal tersebut, bukankah nuklir dapat
dikirimkan ke wilayah-wilayah Muslim???
62.
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia
berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah
disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).
63.
Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan
siapa (pula)kah yang mendatangkan angin
sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping
Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka
persekutukan (dengan-Nya).
64.
Atau siapakah yang menciptakan (manusia
dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang
memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada
tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu
memang orang-orang yang benar."
65.
Katakanlah: "Tidak ada seorangpun
di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah",
dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. QS. An
Naml: 62-65
Maka
apakah kamu merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang menjungkir balikkan sebagian
daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu
kecil? dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindungpun bagi kamu. QS. Al
Israa': 68
Dan ternyata ada diantara
bangsa-bangsa Rum yang menjadi Muallaf pula selama berkoalisi dengan tentara
Mahdi. Dan ada pula bangsa Khuz dan Kirman yang ditawan dan menjadi muallaf
pula. Kedua hal ini nantinya menjadi alasan bangsa Rum untuk memerangi pasukan
Muslim “pasukan Romawi berkata: “Biarkanlah
kami memerangi orang-orang yang menawan kami! 'Kaum muslimin menjawab: 'Tidak,
demi Allah, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami”, padahal
alasan sebenarnya karena bangsa Rum telah melihat potensi kekuatan pasukan
Muslim yang menakutkan kelanggengan skenario dunia mereka dan berpendapat agar
pasukan Muslim lebih baik secepatnya dihancurkan/dilemahkan sebelum kekuatannya
menjadi lebih besar lagi dari itu. Dan juga karena ada alasan salah kaprah lain
yaitu mereka akhirnya menganggap kemudian Imam Mahdi adalah Messias palsu
sebagaimana dalam sebuah hadis bila Imam Mahdi telah menguasi sebuah negeri
maka hujan tidak menahan turun airnya setetes pun, bumi akan mengeluarkan
seluruh perbendaharaannya, baik harta dan tumbuh-tumbuhannya di negeri tersebut
dan akan menjadi makmur, padahal waktu itu adalah 3 tahun rangkaian kemarau, keampuhan
yang sama dimiliki oleh Dajjal pula.
Kerena gambaran adanya “Muallaf”
ini pula maka “terbitnya matahari dari barat” tidak terjadi pada perang Persia
melainkan setelah selesai perang dengan bangsa Rum dan sebelum Dajjal muncul.
Ada hal lain yang akan tertuang
dalam versi kedua dari penulis yang
sedikit berbeda dalam proses awal-awalnya tentang batasan peristiwa-peristiwa
sampai keadaan perang melawan Persia ini, bila Kita kaitkan kenapa ada terjadi
peperangan dengan Persia, maka jawabnya pasti karena ada sebagian dari
orang-orang Persia yang tidak menerima akan kebenaran hadirnya Imam Mahdi.
Bila halnya awalnya kelompok yang
akan melahirkan Sufyani adalah didukung dari sebagian orang Syiah atau Khawarij
atau golongan Islam lain, dimana pada saat kejadian huru hara awal hingga
hadirnya Sufyani ternyata mereka didukung dari belakang oleh kekuatan salah
satu segolongan dari antara golongan-golongan bangsa-bangsa kuat yang kebetulan
dalam hal ini adalah dari golongan bangsa Islam yang kuat, yang konteks
kekinian ini yang kenyataan terjadi misalnya adalah Iran. Kemudian bangsa Rum,
Zionis dan Amerika melihat peluang untuk berpolitik “adu domba” antara umat Islam
sebagai bagaian strategi skenario dunianya dan untuk prasangka akan dapat
melemahkan posisi umat Islam yang saling bertikai sendiri (membiarkan perang
atau menyulut perang baru) maka pihak Rum, Zionis dan Amerika tentu akan
mendukung dari belakang lawan dari kelompok tersebut yang ternyata, kelompok
lawan ini kelak akan melahirkan pemimpin Syuaib bin Sholeh. Salah kaprah Rum,
Zionis dan Amerika dalam hal ini yang dalam anggapan mereka kedua-dua kelompok
ini dianggap sama adalah bagian kaum Islam juga (pemberangusan Islam karena
anggapan sebagai Gog Magog yang mengepung disegala penjuru yang mengelilingi
kawasan Yerusalem/Israel ditengahnya) hingga kejadian ini bagai pucuk di cinta
ulam pun tiba dengan sekali tepuk dua lalat mati buat mensukseskan skenario
dunia mereka. Strategi apapun sepandai-pandainya tupai melompat akan jatuh
juga. Ini juga awal salah satu alasan kerjasama dengan bangsa Rum seperti
kejadian di hadis selain pula karena adanya rebut-rebutan dengan dan antara bangsa-bangsa
lain yang kuat pula terhadap negeri kaya (negeri-negeri Islam) agar imbas kerjasama,
melahirkan kekayaan jatuh ke tangan bangsa kuat tersebut untuk mendukung
penanggulangan krisis multi dimensi negeri kuat tersebut. Satu hal yang perlu
Anda tahu pula, dalam persepsi mereka menganggap Gog dan Magog adalah umat Islam,
karena yang mengelilingi Yerusalem adalah negeri-negeri Islam sebagaimana pada
kitab menceritakan bahwa Yerusalem adalah ditengah dan akan diserang oleh banyak
bangsa-bangsa disegala penjurunya maka memberangus dan melemahkan pergerakan Islam
adalah bagus.
Masing-masing pendukung dari
belakang ini memberi senjata, pelatihan taktik dan teknis, dana, dsb, yang
terselubung kepada masing-masing kelompok yang mereka dukung ini. Suatu saat konflik
ini berjalan lama (pihak ketiga yang merasa mengeduk untung pada keadaan
seperti ini akan senang ada peperangan yang panjang seperti ini) dan makin
memanas dimana yang tadinya mendukung secara terselubung akan menjadi
terang-terangan Setelah hadirnya pemimpin masing-masing kelompok Sufyani dan
Syuaib bin Sholeh ditambah kelak akan datangnya rangkaian kemarau selama 3
tahun plus munculnya dua harta besar simpanan umat Islam. Rangkaian berlanjut
sebagaimana datangnya Sufyani, Syuaib bin Sholeh hingga hadirnya Imam Mahdi
seperti gambaran yang diuraikan diatas dengan fokusan kegambaran hadis-hadisnya.
Pada saat hadirnya Sufyani inilah
terjadi perpecahan kelompoknya yang sebagian dari kelompok Sufyani (Sebagian
orang Persia/Iran) yang masih mengetahui akan baik dan buruk melihat segala
hasil perbuatan Sufyani dan akhirnya memutuskan keluar dari kelompok ini dan
bergabung dengan Syuaib bin Sholeh dan kelak bergabung dengan Imam Mahdi.
Pada saat hadirnya Imam Mahdi,
keberadaannya sebagai khalifah yang benar seakan-akan terlupakan oleh bangsa Rum,
Zionis dan Amerika yang tidak tahu keeksisan Beliau akan membuat rancangan
mereka berantakan atau karena kealpaan karena kesibukan akan perang carut marut
antar bangsa-bangsa atau telah dibutakan oleh Allah SWT akan kelupaan terhadap pengabarannya
yang di internet saja banyak dibahas.
Hingga masa Syuaib bin Sholeh kelak
sampai saatnya pendukung-pendukung gelap ini bermain terang-terangan tentu
sebagaimana kerjasama telah terjalin semenjak masih sebuah kelompok yang akan
melahirkan Syuaib bin Sholeh maka kerjasama ini terus berlanjut hingga masa
munculnya Imam Mahdi yang tentu saja hasil dari awal-awal kerjasama itu
benar-benar mempermudahkan Imam Mahdi dalam pembentukan kekhalifahannya dan
sangat dimanfaatkan oleh Imam Mahdi untuk keuntungan umat Islam, apalagi krisis
perang terang-terangan ini kelak makin menjadi-jadi karena pecahnya perang yang
lebih berskala besar melibatkan masing-masing dari perpecahan bangsa-bangsa yang
terbuai 2 harta simpanan Islam dan kekayaan negeri-negeri Islam hingga akhirnya
saling berkoalisi kembali, dimana sebagaian orang Persia/Iran yang tidak
menerima hadirnya Imam Mahdi, Khuz dan Kirman berkoalisi pula dan tentu saja
bangsa Rum akan mengajak koalisinya Imam Mahdi bersama-sama berperang melawan
koalisi sebagian orang Persia/Iran, Khuz dan Kirman hingga memenangkannya.
Pada mula awalnya umat Islam sendiri
dibuat kebingungan siapa bagian yang benar diantara mereka, hinggak ketika
hadirnya pimpinan kelompok Sufyani dan Syuaib bin Sholeh barulah umat Islam
yang lain mengetahui siapa yang benar dari 2 kelompok besar ini, dan akan
terlebih yakin pada kebenaran salah satu kelompok ini ketika Imam Mahdi
akhirnya telah muncul mengambil tampuk pimpinan satu kelompok tersebut.
Gambaran
ini, bila ia sebuah kemungkinan yang lebih mendekati kebenaran maka embrionya
telah ada terjadi di konflik Syria pada masa sekarang ini, dimana seakan-akan
Kita telah melihat dua kelompok besar dengan seakan-akan telah ada yang
mendukung masing-masing secara tersembunyi. Apakah salah satu kelompok tersebut
kelak ada yang akan berasal dari Khurasan? Dan akan ada yang dipimpin oleh
Syuaib bin Sholeh? Waktu masih butuh menjawabnya. Syria dan akhirnya seluruh
wilayah Syam tidak akan tenang mulai dari sekarang.
Ada
makar tersembunyi pihak ketiga, untuk membiarkan perang atau memulai peperangan
dalam peristiwa awal-awal hingga akan memunculkan perseteruan 2 kelompok besar
ini kelak, seperti misalnya pihak ketiga melepas senjata kimia, yang
menyebabkan adu domba perseteruan 2 kelompok makin luas dan membesar dan saling
menyalahkan padahal ada pihak ketiga yang mengail di air keruh namun sementara
itu berjalan pula, dimana diluaran adalah yang terlihat pihak ketiga mulai
terang-terangan mendukung salah satu cikal bakal kelompok.).
Pada
masa Imam Mahdi, senjata Biologi dan Kimia akan hanya membuat efek pilek saja
umat Islam, itu salah satu bantuan janji kemenangan dari Allah SWT.
Sedangkan
versi ketiga dari penulis yang
sedikit berbeda dalam proses awal-awalnya tentang batasan peristiwa-peristiwa
namun akan loncat dan sampai keadaan perang melawan Rum
Rasul bersabda, “Kamu akan memerangi semenanjung Arabia,
lalu Allah akan menaklukkannya untukmu. Setelah itu Persia, dimana Allah akan
menaklukkannya untukmu. Kemudian Rum, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu.
Kemudian kamu akan memerangi Dajjal, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu.”
Diriwayatkan oleh Muslim dari Nafi’ bin ‘Atabah. Diriwayatkan juga oleh Imam
Ahmad dan Ibn Majah.
Bila hadis diatas dikontekskan
menyeluruh terhadap umur umat Islam dan konteks besaran wilayahnya dan
penaklukannya, maka pada awal Islam semenanjung Arab dan Persia telah pernah
diperangi, kemudian perang melawan Rum (yang dimaksud koalisi Rum bukan bangsa
Romawi awal) telah dimulai saat perang salib pertama terjadi hingga kini, namun
kini terhenti oleh perdamaian yang tidak sejati alias semu karena masih selalu
adanya permainan di belakang layar oleh kaum Rum dan karena adanya bibit cinta
dunia dan takut mati oleh umat Islam itu sendiri. Dalam hal ini berarti Sufyani
dan diktaktor-diktaktor, oposisi-oposisi dan pemimpin demokrasi-demokrasi adalah
dukungan kaum Rum yang diperangi oleh sebagian kaum Islam yang dikatakan
orang-orang “Fundamentalis”, suatu saat saat Imam Mahdi muncul barulah koalisi
negeri-negeri Islam terwujud (walaupun ada sebagian yang error seperti keadaan
jaman khalifah Abu Bakar as Shidiq, mudah dihancurkan) maka Syria dari sekarang
tidak akan pernah damai, sampai perang besar koalisi Islam melawan Rum dengan
80 bendera di kawasan Aleppo di Syria terjadi namun saat ini terjadi telah
hilang pula satu harta besar simpanan umat Islam disana. Jadi rangkaian perang
melawan Rum dan akhir perdamaian semu akan terlihatnya terang-terangan hingga
puncaknya, embrionya telah dimulai di awal abad 21 sekarang ini.
Jadi dalam pengertian ini dua
peperangan yang masih berjalan dan atau belum terjadi dan akan ditaklukan umat
Islam adalah perang besar dengan bangsa Rum (sekutu) dan perang dengan Dajjal.
Yang menarik adalah tidak disebutnya Yakjuj dan Makjuj, seperti penulis telah
uraikan sebelumnya, tentu kelak bagian Yakjuj dan Makjuj adalah serangan
terakhir keseluruhan bangsa-bangsa, yang tidak terbatas pada satu atau dua negeri
dimana umat Islam ada pula berada didalamnya 2 umat ini (bukan Yakjuj dan
Makjuj karena keislamnya, baca uraian-uraian sebelumnya), diantaranya sebagian orang-orang
yang tinggal di semenanjung Arab dan di Persia pun akan ikut terlibat sebagai
pasukan Yakjuj dan Makjuj.