Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi
Asbahan sebanyak 70.000 orang yang mengenakan jubah tiada berjahit.”
(Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyratis Sa’ah, Bab Fi Baqiyyah Min
Ahaadiitsid Dajjal 18: 85-86).
Jumlah pasukan Yahudi yang
mendampingi Dajjal. Berbagai riwayat menyatakan, ketika Dajjal keluar akan
banyak manusia yang lemah iman, yang terbiasa berkompromi dengan kezaliman dan
kejahatan dunia, yang telah terlena kenikmatan kehidupan dunia, serta yang
tidak pernah mempelajari tentang ciri-cirinya, akan tertipu dan menjadi
pengikutnya. Mereka akan menyangka Dajjal sebagai Ratu Adil yang diberi
berbagai kelebihan dan daya magis. Walau banyak pengikut, namun Dajjal memiliki
pasukan pengawal ini yang terdiri dari orang-orang Yahudi Asbahan, yang berasal
dari kampung Yahudi di wilayah antara Persia dengan Rusia.
Dajjal memiliki pendukung yang
sangat banyak, namun pasukan inti Dajjal adalah orang-orang Yahudi yang memang
sudah lama menanti kehadirannya. Keberadaan Dajjal di akhir jaman akan membuat
banyak orang berangan-angan bisa berjumpa dengan Dajjal dan menjadi
pengikutnya. Terlebih saat Dajjal menunjukkan berbagai Khawariqul ’adah kepada
khalayak ramai, maka akan datang ribuan bahkan jutaan manusia yang
terkagum-kagum dengan apa yang ditunjukkan Dajjal.
Dalilnya adalah sebagaimana yang
disebutkan oleh Khuzaifah Ibnul Yaman, ia berkata : Rasulullah saw bersabda, ‘akan datang suatu masa kepada manusia,
dimana mereka mengangankan bertemu dengan Dajjal’ saya bertanya, ‘wahai
Rasulullah saw mengapa mereka melakukan demikian?’ beliau bersabda ‘karena
penderitaan dan penderitaan yang mereka alami’.
Demikianlah, beratnya penderitaan
hidup yang di alami oleh banyak manusia telah menyeret mereka untuk menjadikan
Dajjal sebagai solusi dari berbagai persoalan hidup yang mereka rasakan. Setiap
orang yang merasakan kenikmatan pemberian Dajjal akan menyebarkan berita tersebut
dari mulut ke mulut, sehingga semua orang mengetahui adanya seseorang yang
mampu membantu setiap persoalan manusia.
Bukti lain yang menunjukkan bahwa
banyak manusia yang berbondong-bondong menemui Dajjal adalah saat Dajjal
mendatangi Madinah, dan dirinya sudah berada di tempat berbatu, maka ia
menghentak-hentakkan kota Madinah. Saat itu Madinah bergetar lalu setiap
manusia yang memiliki kenifakan akan keluar menemui Dajjal dan menjadi
pendukungnya. Orang Ajam juga banyak yang mendukung Dajjal, juga manusia dari
berbagai negara.
Hal itu sebagaimana yang
disebutkan dalam sebuah riwayat “sesungguhnya,
tiada suatu daerah/wilayah pun melainkan ancaman Dajjal pasti sampai kepadanya,
kecuali Madinah (saat itu ia memiliki tujuh pintu masuk), di setiap pintu jalan
menujunya terdapat dua Malaikat yang menjaganya dari ancaman Dajjal. Sehingga ia
tiba di tanah yang lembab (lereng-lereng gunung yang lembab, kemudian ia
memukul-mukul bagian depannya). Kemudian kota Madinah berguncang berikut
penghuninya sebanyak tiga kali. Sehingga, tiada seorang munafik baik laki-laki
atau perempuan melainkan datang menemui Dajjal. Dengan begitu, guncangan
tersebut dapat menghilangkan keburukan (kejahatan) darinya sebagaimana semburan
api pandai besi dapat menghilangkan kotoran besi. Dan hari itu di sebut hari
keterbebasan (yaumul khalash), dan yang paling banyak menemuinya adalah kaum
perempuan”
Namun pendukung utama Dajjal
adalah 70.000 yahudi asbahan yang berpakaian tanpa jahitan, juga diikuti suatu
kaum yang bermuka gelap seperti tembaga. Mereka inilah pengikut paling setia
dan sisa-sisa yahudi yang terus bersama Dajjal hingga akhirnya berjumpa dengan
Imam Mahdi dan pasukannya. Kaum Yahudi terus memberikan dukungannya kepada
Dajjal dan membelanya, hingga mereka sendiri dihancurkan oleh kaum muslimin
dalam peperangan terakhir di Palestina.
Keutamaan
Palestina
Jika disebut kota suci ketiga
setelah Mekah dan Madinah, maka dalam beberapa saat akan terlintas dalam benak
kita bahawa yang dimaksudkan tiada lain kecuali Al-Quds. Benar, Al-Quds, atau
Al-Aqsa, Palestin adalah kata yang tidak asing bagi majoriti kaum muslimin.
Al-Aqsa, atau Baitul Maqdis
disebutkan dalam banyak riwayat hadis dan atsar. Tentang keagungan dan
keutamaannya, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyebutkan bahawa Masjidil
Aqsa adalah masjid tertua kedua di dunia. Masjidil Aqsa juga merupakan kiblat
pertama kaum muslimin. Baitul Maqdis sendiri merupakan salah satu daripada tiga
kota suci yang dianjurkan untuk diziarahi dengan niat ibadah. Tentang keutamaan
solat di Baitul Maqdis, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyebutkan
bahawa ia setara dengan 500 kali berbanding dengan masjid lain. Palestin
sendiri termasuk wilayah yang didoakan agar mendapat berkat. Dan terakhir,
Rasulullah pernah berkunjung ke Palestin dan solat di Masjidil Aqsa pada malam
Isra '.
Secara geografi, Palestina
mempunyai kedudukan yang sangat strategik di mata dunia antara bangsa. Tanah
bukit Moria, sebuah dataran tinggi yang di atasnya berdiri Masjidil Aqsa dan
Masjid Qubbatush Shahra, yang luasnya kurang dari 4 kali lapangan sepak bola,
kini telah rebut lebih dari 3 juta umat manusia.
Di samping faktor geografi dan
keutamaan lain, Palestin juga menyimpan banyak misteri di akhir jaman. Negara
ini telah dikisahkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sebagai negara
yang paling unik. Realiti yang kita saksikan sehingga hari ini tentang Palestin
merupakan gambaran kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu
alaihi wasallam. Pergolakan politik dan pertikaian serta konflik antara umat Islam
dengan Yahudi sebenarnya telah diberitakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam. Ini juga merupakan penjelasan dari nabi tentang Palestin di akhir jaman.
1.
Palestin Akan Menjadi Bumi Ribath Sehingga Akhir Jaman
Mu'awiyah bin Abi Sufyan berkata,
"Saya mendengar Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam bersabda," Akan sentiasa ada sekelompok umatku
yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka dan tidak mahu
menyokong mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka.
Demikianlah keadaannya hingga akhirnya datang urusan Allah. "Malik bin
Yakhamir menyahut: Mu'adz bin Jabal mengatakan bahawa mereka berada di
Syam." Mu'awiyah berkata, "Lihatlah, ini Malik menyebutkan bahawa ia
telah mendengar Mu'adz bin Jabal mengatakan bahawa kumpulan tersebut berada di
Syam"
Tentang negeri Syam yang
disebutkan dalam hadis di atas, riwayat di bawah ini menjelaskan bahawa negeri
Syam yang dimaksudkan adalah Palestina. Hal itu sebagaimana yang disebutkan
dari Abu Umamah, dia berkata: Rasulullahshalallahu alaihi wasallam bersabda, "Akan sentiasa ada sekelompok umatku
yang berada di atas kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya, dan orang-orang yang
memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka kecuali
sedikit musibah semata. Demikianlah keadaannya hingga akhirnya datang urusan
Allah. "Wahai Rasulullah, di manakah kelompok tersebut? "Tanya para
sahabat. "Mereka berada di Baitul Maqdis dan pelataran Baitul
Maqdis."
Maka, pelbagai soalan yang terus
menggelayuti benak setiap muslim; mengapa konflik di Palestina dan pertikaian
antara umat Islam dan Yahudi tidak kunjung usai, barangkali bila dikesan dari
sudut pandang takdir boleh dijawab dengan hadis ini. Sungguh, negeri Palestina
tidak akan pernah sepi daripada peperangan antara kaum Muslimin dengan
musuh-musuhnya.
Dan, sebagaimana yang disebutkan
dalam riwayat di atas, musibah apa pun yang ditimpakan oleh musuh-musuh Islam
terhadap kaum muslimin di Palestina, hal itu tidak memberikan mudarat kecuali
sedikit musibah. Maknanya, bahawa sehebat apapun gempuran musuh yang ditimpakan
terhadap umat Islam di Palestin, maka hal itu tidak akan pernah membuat
komuniti di negeri itu lenyap. Ada semacam jaminan bahawa umat Islam di negeri
itu akan tetap wujud. Dan jihad di negeri itu akan terus berlanjutan hingga ke
akhir jaman hingga kaum muslimin berjaya mengalahkan Dajjal. Riwayat di atas
juga boleh jadi menjadi isyarat tentang mustahilnya bagi umat Islam untuk
berhijrah meninggalkan Palestina secara total, sedahsyat apapun serangan musuh
keatas mereka. Janji Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bahawa serangan
musuh hanya akan menimpakan sedikit musibah atas mereka menjadi bisyarah
(khabar gembira) bahawa negeri ini tidak akan pernah mampu ditawan oleh musuh.
Pasti, akan selalu ada segelintir umat yang akan berjihad untuk mempertahankan
negeri ini!
2.
Palestin Akan Menjadi Bumi Hijrah di Akhir Jaman
Kisah lain yang juga menakjubkan
adalah bahawa negeri Palestin ini akan menjadi bumi hijrah akhir jaman. Hal itu
sebagaimana yang disebutkan dari Abdullah bin Amru bin Ash berkata: Saya
mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Akan berlaku hijrah sesudah hijrah, maka sebaik-baik penduduk
bumi adalah orang-orang yang mendiami tempat hijrah Ibrahim, lalu yang tinggal
di muka bumi hanyalah orang-orang yang jahat. Bumi menolak mereka, Allah
menganggap mereka kotor, dan api akan mengiringi mereka bersama para kera dan
babi."
Jika riwayat tersebut
dikorelasikan dengan hadis lain yang menceritakan perjalanan Imam Mahdi dan
kaum muslimin dalam memerangi musuh-musuhnya, maka boleh jadi nubuwat di atas
terjadi di masa Al-Mahdi. Hal itu Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah
riwayat, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Allah memberitahu kepada Nabi Isa dengan firman-Nya," Tiada
seorang pun yang mampu melawannya, karena itu bawalah hamba-hamba-Ku (yang
baik-baik) ke gunung Thur. "Lalu Allah membangkitkan (mengutus) Ya'juj dan
Ma'juj, mereka akan datang dari seluruh tempat yang tinggi.
Gunung Thur, sebagaimana yang
terkandung dalam riwayat di atas merupakan sebahagian daripada negeri Syam,
walaupun ia tidak berada tepat di dalam Palestina. Tetapi kawasan tersebut
masih masuk dalam bahagian negeri hijrahnya nabi Ibrahim as. (Syam). Wallahu
A'lam.
3.
Palestin Akan Menjadi Tempat Tegaknya Khilafah di Akhir Jaman
Hal itu sebagaimana yang
disebutkan dalam hadis Abdullah bin Hawalah Al-Azdi. Rasulullah shalallahu
alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya, "Wahai
Ibnu Hawalah, jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi Al-Maqdis
(Baitul Maqdis, Palestin), maka itu petanda telah dekatnya berbagai goncangan,
kegundah-gulanaan, dan peristiwa-peristiwa besar. Bagi umat manusia, kiamat
lebih dekat kepada mereka daripada dekatnya telapak tangan kepada kepalamu ini.
"
Jika merujuk pada riwayat yang
menyebutkan penaklukkan kaum muslimin di akhir jaman, maka kemungkinan tegaknya
khilafah di bumi Baitul Maqdis itu berlaku di jaman Al-Mahdi. Sebagaimana
disebutkan dalam banyak riwayat, bahawa di masa Al-Mahdi kelak Dajjal akan
dikalahkan, dan tempat terbunuhnya Dajjal sendiri berada di Bab Ludd-Palestina.
Setelah terbunuhnya Dajjal di
tangan Nabi Isa as, maka kaum muslimin terus memburu Yahudi di mana mereka
bersembunyi. Setiap benda, baik pokok, batu mahupun yang lain akan bercakap dan
memberitahu di mana Yahudi yang bersembunyi. Hanya satu jenis pokok yang akan
diam dan melindungi Yahudi, iaitu pohon Gharqad, sesungguhnya ia termasuk salah
satu dari pohon Yahudi.
4.
Palestin Akan Menjadi Tempat bertahannya Iman di Akhir Jaman
Ada beberapa riwayat yang
menjelaskan tentang hal ini:
Dari Salamah bin Nufail Al Kindi
ia berkata, 'Saya duduk di sisi Nabi
shalallahu alaihi wasallam, maka seorang lelaki berkata, "Ya Rasulullah,
manusia telah meninggalkan kuda perang dan meletakkan senjata. Mereka
mengatakan, "Tidak ada jihad lagi, perang telah selesai." Maka
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menghadapkan wajahnya dan besabda,
"Mereka berdusta!!! Sekarang, sekarang, perang telah tiba. Akan sentiasa
ada dari umatku, umat yang berperang di atas kebenaran. Allah menyesatkan
hati-hati sebahagian manusia dan memberi rezeki umat tersebut dari
hamba-hambanya yang tersesat (ghanimah). Begitulah sampai tegaknya kiamat, dan
sampai datangnya janji Allah. Kebaikan sentiasa tertambat dalam ubun-ubun kuda
perang sampai hari kiamat. Dan Allah telah mewahyukan kepadaku bahawa aku akan
diwafatkan. Aku tidak akan kekal di dunia ini, dan kamu akan saling menyusulku,
sebahagian kamu memerangi sebahagian yang lain. Dan kampung halaman kaum
beriman adalah Syam."
Dari Abdullah bin Amru, ia
berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya saya melihat seakan-akan
tonggak Al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka aku mengikuti
pemergiannya dengan pandangan mataku. Tiba-tiba muncul seberkas cahaya yang
terang-benderang mengarah ke Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman pada saat
terjadi pelbagai fitnah berada di Syam."
5.
Palestin Menjadi Salah Satu Tempat Berlindung Dari Dajjal
Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam telah bersabda:
"Aku
peringatkan kamu tentang Dajjal. Aku peringatkan kamu tentang Dajjal. Aku
peringatkan kamu tentang Dajjal. Dia menetap di bumi selama empat puluh hari.
Dia boleh mencapai setiap jengkal muka bumi kecuali empat masjid iaitu masjidil
Haram, masjidi Madinah, masjid At-Thur dan Masjidil Aqsa. Dia tidak akan
samar-samar lagi bagi kalian, kerana Rabb kalian tidaklah buta mata sebelah
(sementara Dajjal buta sebelah matanya).