A. RIWAYAT NABI ISA
Muslim percaya pada konsep kesucian
Maryam, yang telah diceritakan sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an.
Menurut kisah di Al-Qur’an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh
malaikat Jibril. Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan diberikan calon
anak yang bernama Isa, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk
menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana
pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu Jibril menenangkan Maryam dan
mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allah, yang ingin
membuat dia sebagai tanda untuk manusia dan rahmat dari-Nya. Seperti halnya
dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Pembicaraan mereka terekam dalam
salah satu surah di dalam Al-Qur’an
Jibril berkata; “Demikianlah”.
Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami
menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal
itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”. (surat Maryam: 21)
…Maha Suci Dia. Apabila Dia telah
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah
ia. (Maryam: 35)
Beberapa ayat lain terkait dengan
kelahiran Isa antara lain
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa
di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah” (seorang manusia), maka
jadilah dia. (Ali Imran: 59)
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang
telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari
Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi
semesta alam (Al Anbiyaa’: 21)
Setelah Isa berada di dalam rahim
Maryam, ia lalu mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah
timur. Disana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon
kurma. Isa kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian, untuk
mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan, dan juga untuk
menghilangkan rasa takut Maryam dari lingkungan sekelilingnya Maryam berzinah,
kemudian Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru lahir itu, maka Isa pun
menjawab
Sesungguhnya aku ini hamba Allah,
Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi; dan Dia
menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka.. (Maryam: 30-32)
Referensi dalam hadits lain adalah:
“Ketika setiap manusia lahir. Setan menyentuh seorang bayi di kedua sisi tubuh
dengan dua jarinya, kecuali Isa a.s., putera Maryam, Setan mencoba menyentuhnya
tapi gagal, karena dia hanya menyentuh plasentanya saja.”
Menurut al-Tabari, hal ini
disebabkan karena doa Maryam: “Aku berlindung kepada-Mu, untuk dia dan
keturunannya dari setan yang terkutuk.”
Menurut teks-teks Islam, Isa diutus
kepada Bani Israil, untuk mengajarkan tentang ke-esaan Tuhan dan menyelamatkan
mereka dari kesesatan. Muslim percaya Isa telah dinubuatkan dalam Taurat,
membenarkan ajaran-ajaran nabi sebelumnya. Isa digambarkan juga dalam ajaran
Islam, memiliki mukjizat sebagai bukti kenabiannya, seperti berbicara sewaktu masih
bayi dalam peraduan, memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari
tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena lepra, menyembuhkan orang tuna
netra, membangkitkan orang mati dan meminta makanan dari surga atas permintaan
murid-muridnya. Beberapa kisah menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya pernah
bertemu dengan Isa di sungai Yordan, sewaktu Yahya pergi ke Palestina.
Beberapa ayat dari Al Qur’an yang
menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini
hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang
nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan
Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari
aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali”. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang
mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah
mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia
hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (Maryam: 30-35)
Dan tatkala Isa datang membawa
keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat
dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih
tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku”.
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah
jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di
antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni
siksaan hari yang pedih (kiamat). (Az Zukhruf: 63-65)
Al Masih putera Maryam itu hanyalah
seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan
ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan.
Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda
kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari
memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Al Maa’idah: 75)
Dan (ingatlah) ketika Allah
berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha
Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku
(mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa
yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi
saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau
wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha
Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al Maa’idah: 116-117)
Qur’an juga menceritakan perihal Isa
yang diberikan kekuatan dengan ruh kudus oleh Tuhan.
Rasul-rasul itu Kami lebihkan
sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah
berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa
derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami
perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah
berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah
datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih,
maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang
kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan
tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Al Baqarah: 253)
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan:
“Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu
Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di
waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku
mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu
kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku,
kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang
sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang
yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur
(menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani
Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara
mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata”. (Al Maa’idah: 110)
Al-Qur’an menerangkan dalam surat An
Nisaa’:157 bahwa Isa tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir.
Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh
Allah seperti Isa.
dan karena ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”,
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang
mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka
tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa’: 157)
Muslim menyangkal adanya penyaliban
dan kematian atas diri Isa ditangan musuhnya. Al-Qur’an menerangkan Yahudi
mencari dan membunuh Isa, tetapi mereka tidak berhasil membunuh dan
menyalibkannya. Isa diselamatkan oleh Allah dengan jalan diangkat ke langit dan
ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. Al
Qur’an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah
telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (An Nisaa’:158)
Dari keterangan hadist Muhammad
diceritakan bahwa menjelang hari kiamat/akhir jaman Isa akan di turunkan oleh
Allah dari langit ke bumi. Peristiwa itu tergambar dari hadist berikut:
“Tidak ada seorang nabi pun antara
aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila
kamu telah melihatnya, maka ketahuilah; bahwa ia adalah seorang laki-laki
berperawakan tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan
memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya
seakan-akan meneteskan air waulupun ia tidak basah.”
“Sekelompok dari ummatku akan tetap
berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari
kiamat,sehingga turunlah Isa bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al
Mahdi): “Kemarilah dan imamilah salat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya
sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai
suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam).”
“Tiba-tiba Isa sudah berada di
antara mereka dan dikumandangkanlah salat,maka dikatakan kepadanya, majulah
kamu (menjadi imam salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju
itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami salat kamu”.
Menurut Islam, hal pertama yang
dilakukan Isa setelah turun dari langit adalah menuaikan salat sebagaimana yang
dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Isa akan menjadi makmum dalam salat yang
di imami oleh Imam Mahdi.
Adapun lokasi turunnya Isa
dijelaskan oleh Muhammad dalam sebuah hadist berikut:
“Isa ibn Maryam akan turun di
‘Menara Putih’ (Al Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik.”
Kedatangan Isa akan didahului oleh
kondisi dunia yang dipenuhi kedzaliman, kesengsaraan & peperangan besar
yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang
akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha
membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka
Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas dajjal.
Turunnya Isa ke bumi mempunyai misi
menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan
agama ,ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh
Allah.
Dikisahkan setelah Isa selesai
menunaikan salat, ia berkata: “Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua
bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal.” Lalu mereka pun
keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal silaknat yang baru saja mendakwa
kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang
jenius serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu
Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di dalam
air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu
kota Lud di Palestina. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan
hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya:
“Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan.” Lalu Isa
menombak dan membunuhnya, maka Isa memperlihatkan kepada semua orang darah
dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan
Yahudi , bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal
(dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh
Isa.
Salah satu tugas besar beliau
setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj
dan Ma’juj.
• Dikisahkan, fitnah dan kejahatan
mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh, tiada seorang
manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga
kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan
mereka, para pemanah dan perisai mereka.
• Maka saat mereka telah keluar
(dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak jaman raja Zulkarnain) maka
Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan
hamba-hamba (Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka
hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina)”
• Dan di Thur terkepunglah Nabiallah
‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal
dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya,
menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi
kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka. Kemudian Isa dan
sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor
burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan
kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan
satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi
seperti sumur yang penuh.”
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj
digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. sebagai berikut:
“Dinding Ya’juj dan Majjuj akan
terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala:
Dan mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat-tempat yang tinggi. (QS . Al Anbiyaa’ : 96)
Maka mereka akan menyerang manusia,
sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan
benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak
bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) meminum semua air di bumi,
sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun
meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari
mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: “Dulu
di sini pernah ada air”. Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa
kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang
dari mereka: “Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang
tertinggal adalah penduduk langit”, kemudian salah seorang dari mereka
melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur
darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah.
Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat
demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat
belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan
tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: “Apakah ada
seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk
melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?” maka majulah salah
seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian
dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas
sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: “Wahai semua
kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri
sudah membinasakan musuhmu”, maka mereka pun keluar dari kota-kota dan
benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput
kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak,
maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling
bagus yang tidak pernah dipotong.”
Menurut suatu riwayat, Isa setelah
turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan
memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana yang diceritakan dalam hadist
berikut :
“Demi yang diriku berada
ditangan-Nya, sesungguhnya Ibnu Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu
sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi,
menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima
pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala
isinya.”
Diceritakan dalam sebuah hadist
bahwa Isa akan melaksanakan haji.
”Demi Dzat yang diriku berada
ditanganya, sesungguhnya Ibnu Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan
kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.”
Setelah Isa menjadi pemimpin yang
adil di akhir jaman, Allah akan mewafatkan beliau. Hanya Allah saja yang tahu
kapan dan dimana Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Isa Al-Masih dunia
kemudian dunia akan kiamat.
Dalam berdakwah, Isa didampingi para
pengikutnya yang disebut al-Hawâriyyûn, yang jumlahnya 12 orang, sesuai dengan
jumlah suku (sibith) Bani Israil, sehingga masing-masing hawari ini ditugaskan
untuk menyampaikan risalah Injil bagi masing-masing suku Bani Israil. Namun
nama-nama hawari tersebut tidaklah disebutkan di dalam Al-Quran. Kisah para
sahabat Isa ini terdapat dalam surat Al-Mâ’idah: 111-115 dan surat Ãli-’Imrân:
52. Dalam surat tsb diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta Isa untuk
menurunkan makanan dari langit. Nama surat Al-Maidah yang berarti makanan
diambil karena mengandung kisah ini. Kejadian turunnya makanan dari langit ini
makin menambah ketebalan iman para pengikut Isa
Isa disebutkan dengan banyak nama di
dalam Al-Quran. Sebutan yang paling umum adalah “Isa bin Maryam” (Isa putra
Maryam), kadang-kadang diawali dengan julukan lain. Isa juga diakui sebagai
seorang nabi dan utusan (rasul) Allah. Istilah wadjih (“patut dihargai dalam
dunia ini dan selanjutnya”), mubārak (“diberkati” atau “sumber manfaat bagi
orang lain”), `abd-Allah (hamba Allah) adalah semua yang digunakan dalam
Al-Qur’an dalam memberikan nama/julukan kepada Isa.
Nama lain yang sering disebutkan
adalah Al-Masih, yang diterjemahkan ke “Mesias”. Islam menganggap semua nabi,
termasuk Isa, sebagai manusia biasa dan tanpa berbagi dalam Ketuhanan, sehingga
tidak sama dengan konsep Kristen tentang Mesias. Muslim menjelaskan penggunaan
kata Masih dalam Al Qur’an sebagai merujuk kepada Isa, yaitu status sebagai
seorang yang diurapi dan merupakan bentuk pujian, dengan mukjizatnya antara
lain ialah dapat menyembuhkan orang sakit dan menyembuhkan mata orang buta.
Ayat Qur’an juga menggunakan istilah kalimatullah (yang berarti “firman Tuhan”)
sebagai penjelasan tentang Isa, yang mengakui dirinya sebagai sebagai utusan
Allah, dan berbicara atas nama Allah.
• Teologi
Ajaran Islam menganggap Isa hanya
sebagai utusan Allah saja. Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau
Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama
dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep
Keesaan Tuhan (tauhid).
Islam melihat Isa sebagai manusia
biasa yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui kepatuhan
manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah saja.
Dengan demikian, Isa dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu
pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian menolak konsep trinitas
dalam Ketuhanan Kristen, seperti juga konsep tentang Ketuhanan Yesus.
• Pendahulu Muhammad
Muslim meyakini bahwa Isa adalah sebagai
seorang nabi pendahulu Muhammad, dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul
seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini
berdasarkan dari ayat Al-Qur’an, di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul
yang akan muncul setelah dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad
sebagai Muhammad. Muslim juga berpendapat bahwa bukti Isa telah memberitahukan
tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir ada di dalam kitabnya.
Suatu argumentasi dari pakar muslim
menyatakan bahwa kata bahasa Yunani parakletos, yang berarti “penghibur” yang
diramalkan akan datang dalam Injil Yohanes, sesungguhnya adalah kata
periklutos, yang berarti “termasyhur, agung, terpuji”. Kata terakhir ini dalam
bahasa Arab dianggap sebagai Ahmad, atau Muhammad.
Sebagai salah satu nabi yang
memiliki julukan Ulul Azmi. Para ahli tafsir mengatakan bahwa Isa menghidupkan
empat orang. Pertama, al-Azir yaitu temannya, kemudian dua orang anak laki-laki
dari seorang tua dan seorang anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu.
Mereka adalah tiga orang yang mati di jamannya dan Isa membangkitkan pula Sam
bin Nuh atas permintaan orang Yahudi. Mukjizat Isa diantaranya adalah:
• Lahir tanpa adanya seorang ayah
• Dapat berbicara sewaktu masih
bayi, untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel
• Bisa mengetahui Taurat asli Musa,
yang disembunyikan dan telah mengalamai banyak perubahan yang dilakukan oleh
orang-orang cerdik dari kaum Yahudi
• Menyembuhkan orang buta
• Membentuk tanah seperti burung
kemudian meniupkan roh, lalu tanah itu menjadi burung
• Menyembuhkan orang yang
berpenyakit sopak
• Menghidupkan kembali orang yang
telah mati
• Menurunkan makanan dari langit
karena permintaan Hawariyun
• Diberi kemampuan melihat hal-hal
yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia tidak menyaksikannya secara
langsung
• Diangkat dari bumi ke langit
ketika penguasa Roma dan Bani Israel yang zalim berusaha menyalibnya