Mekkah
(Kabah) sebagai Pusat Bumi dan Alam Semesta
Mekkah adalah Ummul Qura bisa
diartikan adalah Pusat negara-negara artinya pula bahwa Mekkah adalah terletak
pada pusat daratan bumi.
Dan ini (Al Quran)
adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab
yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk)
Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang
beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan
mereka selalu memelihara sembahyangnya.
QS. Al An'aam: 92. Ummul Qura = Pusat negara-negara = Mekkah
bilangan
Fibonacci
Jika kita mengukur jarak Kota
Makkah ke arah Kutub Utara, diperoleh angka 7631.68 km, sedangkan jika ke arah
Kutub Selatan, diperoleh angka 12348.32 km. Apabila kedua angka tersebut kita
diperbandingkan : 12348.32 km / 7631.68 km = 1.618
Angka 1.618 di dalam matematika,
dikenal sebagai Bilangan Fibonacci, yang didefinisikan dengan
rumus sebagai berikut:
Penjelasan:
Barisan ini berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya didapat dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya.
Barisan ini berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya didapat dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya.
Dengan aturan ini, maka barisan
bilangan Fibonaccci diperoleh :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34,
55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946…
Barisan bilangan Fibonacci dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)
dimana :
Fn adalah bilangan Fibonacci ke-n
x1 dan x2 adalah penyelesaian
persamaan x2-x-1=0
Perbandingan antara Fn+1 dengan
Fn hampir selalu sama untuk sembarang nilai n dan mulai nilai n tertentu,
perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu disebut Golden Ratio (Rasio Emas)
yang nilainya mendekati 1,618.
Golden
Ratio
ialah Ratio yang Betul-Betul mencengangkan.
Sebentar lagi, Anda akan melihat
bukti-bukti ilmiah luar biasa dari misteri yang tetap tersembunyi di Kota Suci
Mekkah Selama Ribuan Tahun. Mekkah dikehendaki sebagai arah bersujud, tempat
konvensi miliaran umat Islam dan sebagai pusat suci Islam. Orang-orang Muslim,
yang sanggup, disunahkan untuk pergi melakukan perjalanan melalui Ka’bah,
Muzdelife dan Arafat dan untuk berkumpul di kota suci.
Phi Konstan-1,618, jumlah Nilai
unggulan matematika. Sang Pencipta selalu menggunakan nomor yang sama dalam
berbagai peristiwa di alam semesta, dalam pulse hati kita, rasio aspek spiral
DNA, di desain khusus yang disebut alam semesta dodecehadron, dalam aturan
array daun tanaman yang disebut phylotaxy, dalam bentuk serpihan salju,
kristal, dalam struktur spiral banyak galaksi. Pencipta menggunakan nomor yang
sama, jumlah rasio emas senilai 1,618 …
Ditetapkan bahwa rasio ini telah
digunakan untuk desain arsitektur, bahkan Piramida di Mesir. Kepler astronom
terkenal, Mendefinisikan Angka ini sebagai Penemuan yang Terbaik. Banyak
pelukis terkenal, insinyur dan arsitek, seperti Leonardo Da Vinci, telah
menggunakan rasio ini dalam karya seni mereka selama ratusan tahun.
Fakta-Fakta
Bilangan Fibonacci
1. Jumlah Daun pada Bunga
(petals)
Mungkin sebagian besar tidak
terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata
jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family
Ingin lihat buktinya? silahkan
diamati beberapa gambar berikut :
2. Pola Bunga
Pola bunga juga menunjukkan adanya
pola fibonacci ini, misalnya pada bunga matahari.
Dari titik tengah menuju ke
lingkaran yang lebih luar, polanya mengikuti deret fibonacci.
3. Tubuh Manusia
Golden Ratio Points Berlaku pula untuk
Wajah Manusia
Hubungan kesesuaian “ideal” yang
dikemukakan ada pada berbagai bagian tubuh manusia rata-rata dan yang mendekati
nilai rasio emas dapat dijelaskan dalam sebuah bagan umum sebagaimana
berikut:Nilai perbandingan M/m pada diagram berikut selalu setara dengan rasio
emas. M/m = 1,618
Contoh pertama dari rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah jika antara pusar dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit. Beberapa rasio emas lain pada tubuh manusia rata-rata adalah:
- Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
- Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala / panjang kepala,
- Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala,
- Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki.
Wajah yang cantik ternyata menyimpan rasio-rasio
matematika yang relatif konstan di hampir semua tipe wajah manusia Dr.Steven
Markot, yang telah menghabiskan 25 tahun meneliti unsur matematika pada tubuh
manusia, berhasil membuktikan di balik kecantikan wajah seseorang tersembunyi
rasio-rasio matematika disana. Dia meneliti 18 model wajah dari beragam suku
& umur. Hasilnya? 97% memiliki pola yang sama!.
Golden Ratio Mask karya Dr. Steven Markot
ternyata berlaku untuk gigi dan wajah
*
Hair follicle – Eye height / Top – Eye height = 1,618…
*
Nose – chin gap / Eye – chin gap = 1,618…
*
Nose length / Forehead width = 1,618…
*
Nose length / Eye – mouth = 1,618 …
*
Under nose – chin / Mouth – Chin, interpupillary gap / Face width = 1,618
*
Mouth width / Interpupillary = 1,618
*
Nose width / Mouth width = 1,618… dst…
Golden Ratio Points ada di Anatomi Tubuh
Manusia
Tubuh manusia pun tak luput dari rasio tersebut.
Coba anda hitung sendiri : Golden Ratio Point juga berlaku di setiap jengkal
anatomi manusia.
*
panjang dari pangkal lengan s/d sikut / sikut s/d ujung jari
*
panjang dari ubun-ubun ke dagu / ubun-ubun ke sambungan kepala-leher
*
panjang lutut ke kaki / panjang dari abdomen ke lutut…dan lain sebagainya…
Semuanya terpaku di angka 1,618… Jari-jari kita pun juga mengandung Golden Ratio.
Coba amati garis-garis berwarna yang menandai
buku-buku jari.
Perbandingan antar buku jari pun ternyata sesuai
dengan deret Fibonacci. 2,3,5 dan 8 adalah Deret Fibonacci Golden Ratio Points
Berlaku pula untuk Organ Dalam Tubuh Kita Paru-paru Tahun 1987, B.J West &
dr.A.L Goldberger berhasil mengungkapkan Golden Ratio di paru-paru kita. Secara
anatomis, paru-paru kita mirip bentuk pohon yang sudah kering. Coba amati lebih
teliti, bentuknya pun tidak simetris. Sebagai contoh, saluran udara yang memisahkan
2 bronchi; salah satunya lebih panjang dari yang lain. Bentuk asimetris ini
terus berlanjut ke cabang berikutnya. Dan yang menakjubkan, rata-rata bronchus
yang satu dengan bronchus yang lain ada di angka 0,61.
Jadi, di mana Golden Ratio Point of the
World?
Proporsi jarak antara Mekah dan Kutub Utara
dengan jarak antara Mekah dan Kutub Selatan adalah persis 1,618 yang merupakan
Golden Ratio. Selain itu, proporsi jarak antara Kutub Selatan dan Mekah dengan
jarak antara kedua kutub adalah lagi 1,618 unit.
Keajaiban belum selesai The Golden Ratio Point of
the World adalah di kota Mekkah menurut peta lintang dan bujur yang merupakan
penentu umum manusia untuk lokasi.
Proporsi jarak timur ke barat Mekah jarak garis
solstice lagi 1,618 unit. Selain itu, seperti ditunjukkan pada Gambar, proporsi
jarak dari Mekah ke garis titik balik matahari dari sisi barat dan perimeter
garis lintang dunia pada saat itu juga mengejutkan sama dengan rasio emas (Golden
Ratio), 1,618 unit. The Golden Ratio Point of the World selalu dalam
batas kota Mekkah, di dalam Daerah Suci yang meliputi Ka’bah menurut semua
sistem pemetaan kilometrical meskipun variasi kecil dalam perkiraan mereka.
Di rumah, Anda dapat tepat mengukur jarak antara
dua titik Dunia melalui Google World’s ruler feature. Jika Anda ingin, Anda
dapat dengan mudah memverifikasi kebenaran rasio yang diberikan dengan
menghitung garis lintang dan garis bujur atau bahkan dengan menggunakan
kalkulator sederhana.Pada gambar, Anda awalnya melihat bagaimana untuk
menemukan titik mulai dan berakhir di kota Mekah dan Kutub Utara. Sehubungan
dengan bujur dan lintang positif nilai-nilai dan dengan mengambil sudut yang
melayang ke tanah, tetapi tidak ke laut, single Golden Ratio Point of
the World adalah Mekah.
Phi matrix program, program Amerika yang
digunakan untuk menampilkan rasio emas pada gambar. Jika kita mengasumsikan
bujur dan lintang peta Dunia sebagai lukisan abadi yang memiliki kedalaman tak
berujung, lalu buka di dalam program ini, kita akan menemukan bahwa Golden Ratio
Point of the World adalah Kota Mekkah.
Hubungan Makkah dan Bilangan Fibonacci,
dalam Al Qur’an
Jika jumlah seluruh huruf dalam QS.
Ali Imran (3) ayat 96, yang berjumlah 47, dibagi angka Fibonacci 1.618, di
dapat….
47/1.618 = 29
Dimana angka 29, merupakan jumlah
huruf dari pangkal ayat sampai kepada kata Bakkah (Makkah).
“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama
yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Makkah) yang
diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam” (QS. Ali Imran (3) ayat 96)
Ada satu ayat dalam Quran yang unik yang meliputi
Mekah kata dan ekspresi yang menyebutkan bukti-bukti yang jelas di dalam kota
yang akan memberikan iman kepada umat manusia. Hubungan antara Kota Mekah dan
Rasio Emas jelas terukir dalam Surah Ali Imran’s (bagian dari Al Qur’an) ayat
96. Jumlah total semua huruf dari ayat ini adalah 47. Menghitung rasio emas
dari total surat, kita mengetahui bahwa kata Mekkah tersirat; 47 / 1.618 =
29,0. Terdapat 29 surat-surat dari awal sampai ayat kata, Makkah seperti dalam
peta dunia. Jika hanya satu kata atau huruf yang hilang, rasio ini tidak pernah
bisa dipakai. Dengan tanpa batas, kita telah melakukan proses yang sama yang
kita laksanakan pada peta dunia dan menyaksikan koherensi mulia sejumlah surat
yang mengungkapkan hubungan antara Mekah dan Golden Ratio.
Semua bukti ini menunjukkan bahwa; Sang Pencipta
Dunia dan matematika adalah sama Satu dan Tunggal yaitu Allah SWT, yang tak
dapat dijelaskan dan kekuatan besar yang telah menciptakan Ka’bah, daerah suci
dan Quran. Ia mengingatkan seluruh umat manusia bahwa dia telah memberikan
tanda-tanda untuk seluruh umat manusia atas dasar ramalan nya tentang masa
depan dan bahasa umum manusia.
Penemuan mengenai hubungan antara Golden Ratio,
Makkah, Kaaba dan Qur’an telah meningkat dari hari ke hari. Pada gambar, itu
menunjukkan bahwa pengukuran dengan rasio emas kompas yang juga dikenal sebagai
Leonardo kompas, membuktikan bahwa kota Mekah terletak di Golden Ratio Point of
Saudi sementara Ka’bah terletak di Mekah Golden Ratio City.Menurut perhitungan
probabilitas, semua bukti ini tidak dapat insidentil (terjadi Secara
Kebetulan).
Tentang Bakkah adalah kota Makkah
maka kita lihat kisah Mazmur, Raja Daud dan Makkah ini.
Baka adalah
salah satu nama di dalam Bible (Mazmur 84), yang paling sering
jadi perdebatan. Ada yang beranggapan Baka adalah Lembah
Biqa di Lebanon, namun ada juga yang percaya Baka
itu adalah Bakkah (Makkah), sebagaimana terdapat di dalam QS.
Ali ‘Imran (3) ayat 96.
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan, Mazmur
Pasal 84, ayat 1-7, berikut :
- Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.
- Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
- Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
- Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
- Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela
- Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
- Apabila melintasi lembah Baka, membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
Analisa Mazmur 84 :
1. Yang dibicarakan didalam Mazmur 84,
adalah sebuah tempat ziarah bagi umat manusia,
sebagaimana tertulis :
“Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu,
yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela. Berbahagialah manusia
yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!”
(Mazmur 84:5-6)
Dengan demikian kata Baka, lebih
tepat dipersamakan dengan Bakkah (Makkah) yang merupakan
tempat ziarah. Sementara Lembah Biqa di Lebanon,
sampai detik ini belum kita dengar pernah menjadi tempat ziarah, yang didatangi
oleh umat manusia, dari segenap penjuru dunia.
2. Dalam kitab Mazmur 84:3, Raja Daud
merasa jiwanya terasa jauh karena merindukan pelataran Tuhan. Berikut ini
adalah kalimat puitisnya :
“My soul longeth, yea, even fainteth for the
courts of the LORD: my heart and my flesh crieth out for the living God.” (Teks
KJV Bible)
(Jiwaku hancur, yea, karena merindukan
pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang
hidup.)
Raja Daud mengatakan hal
tersebut di Yerusalem. Nampak dalam perkataannya bahwa ia
sangat merindukan untuk pergi ke bait Allah di Baka/Bakkah/Makkah,
daerah yang jauh dari Yerusalem.
Jadi bukan Lembah Biqa, yang
jaraknya tidak terlalu jauh dari Yerusalem.
3. The Jewish Encylopedia
menyatakan bahwa Baka dalam Mazmur 84 adalah
daerah tandus yang kekurangan air dibandingkan lembah-lembah yang lain.
Dalam bahasa Ibrani, Baka artinya lembah menangis
(crying valley atau valley of weeping) dan pohon kertau/pohon balsam (balsam
tree).
Kota suci Makkah (Mekah) pada
mulanya bernama Baka atau Bakkah. Dalam bahasa
Arab, kata baka mempunyai dua arti, “berderai
air mata” dan “pohon balsam“.
Arti yang pertama berhubungan dengan gersangnya
daerah itu sehingga seakan-akan tidak memberikan harapan, dan arti
yang kedua berhubungan dengan banyaknya pohon balsam (genus commiphora)
yang tumbuh di sana.
Karena kota Mekah sangat gersang,
orang-orang Quraisy penghuni kota itu tidak mungkin hidup dari
sektor agraris (pertanian), melainkan harus mengembangkan sektor bisnis
(perdagangan).
Dibandingkan suku-suku lain di Semenanjung
Arabia, suku Quraisy memiliki watak istimewa, tahan segala cuaca!
Mereka memiliki tradisi (ilaf) gemar mengembara baik di musim dingin maupun di
musim panas untuk berniaga.
Sementara Lembah Biqa di Lebanon
sendiri bisa dikatakan cukup air dan tidak segersang Arabia.
4. Dalam Bahasa Ibrani : Baka’
adalah turunan dari kata Bakah
Baka’ adalah turunan dari kata Bakah
(lihat Nomor Strong 01056 dan 01058).
No. Strong: 01058
Kata : bakah, Pengucapan:
baw-kaw’
Asal Kata : a primitive root
<— Artinya sebuah akar kata!!
Sumber : TWOT-243, Jenis : v
Definisi
Inggris:
1) to weep, bewail, cry, shed
tears
1a) (Qal)
1a1) to weep (in grief,
humiliation, or joy)
1a2) to weep bitterly (with
cognate acc.)
1a3) to weep upon (embrace and
weep)
1a4) to bewail
1b) (Piel) participle
1b1) lamenting
1b2) bewailing
Kesimpulannya :
-
“Baka” adalah turunan dari akar kata “Bakah“.
-
Al-Qur’an menyebut lembah
Bakkah.
-
Jadi Baka atau Bakah (dalam
bahasa Ibrani) dibandingkan Bakkah (dalam al-Qur’an)
terdapat kemiripan dari segi linguistik.
-
Oleh karena huruf mim dan ba
sama-sama huruf bilabial (bibir), nama Bakkah lama-kelamaan
berubah menjadi Makkah.
“Sesungguhnya Bait yang mula-mula dibangun
untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah (Bait Allah) yang di Bakkah
(Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam” (QS
Ali ‘Imran (3) ayat 96).
Ka’bah,
rumah Allah dimana sejuta ummat Islam merindukan berkunjung dan menjadi tamu –
tamu Allah Sang Maha Pencipta. Kiblatnya (arah) ummat Islam dalam melaksanakan
shalat, dari manapun semua ibadah shalat menghadap ke kiblat ini.
“Allah
telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia.”
(QS. Al-Ma’idah: 97)
Istilah
Ka’bah adalah bahasa al quran dari kata “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau
tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. QS al-Ma’idah 5:6 dalam Al-quran
menjelaskan istilah itu dengan “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat QS
al-Ma’idah 5:95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yang artinya nyata “mata bumi”
atau “sumbu bumi” atau kutub putaran utara bumi.
Neil
Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi.
Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika
Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan
mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di
area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para
astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi,
secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari
kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik
penghapusan website tersebut.
Setelah
melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota
Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut
bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka
mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para
peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan
menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Makkah
Pusat Bumi
Prof.
Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi.
Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota
besar di dunia.
Untuk
tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati
dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia
memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi
garis bujur dan garis lintang.
Setelah
dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh
program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan
variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa
yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia
menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik
pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu
yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut.
(Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar
Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika
studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan
geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah
menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk
selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab.
Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk
ke Makkah.
Studi
ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk
membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini
diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah
Azza wa Jalla berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut: ‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al
Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura
(penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (QS asy-Syura 26: 7)
Kata
‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya
menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah
berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang
penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana
seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber
dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain
itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.
Makkah
atau Greenwich ?
Berdasarkan
pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana
yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan
satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich,
yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri
kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada
banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol
bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich
di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada
di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi
setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.
Berdasarkan
pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana
yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan
satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich,
yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri
kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada
banyak argumentasi ilmiah, membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur
sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di
Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di
bawah jajahan Inggris. Greenwich di UK adalah tempat asal Greenwich Mean Time
(GMT) sejak tahun 1884. GMT kadang disebut Greenwich Meridian Time karena
diukur dari garis Greenwich Meridian Line di Institut Observatoru (the Royal
Observatory) di Greenwich. Greenwich adalah patokan zona-zona waktu dunia yang
saat ini masih digunakan. nah, ini tambahan dari saya, Imam Ja’far
bersabda: Ka’bah diberi nama Ka’bah karena ia adalah pusat dunia.(wasail syiah-
kalo ga salah, tapi yang pasti ana pernah menemukan ini) wahai umat islam
harusnya penghitungan waktu kita, bukan dari greenwich, tapi dari ka’bah.
Bayangkan
jika titik nol nya bukan dari greenwich tapi dari ka’bah,?!! Jelas penghitungan
waktu kita tidak seperti sekarang. lebih dalam lagi, persoalan sholat jumat.
jika hari ini kita sholat Jumat di Indonesia sementara di Arab saudi masih hari
Kamis dalam hitungan GMT, padahal kita dilarang mendahului Imam. maka harusnya
mulai sekarang kita sholat jumatnya hari sabtu dalam hitungan GMT.
GMT
merupakan perhitungan waktu yang digagas oleh para penjajah /neo imperialis
pada zaman dahulu, apabila sudah tidak sesuai dan ditemukan fakta-fakta baru
harusnya kita berubah ke arah yang benar. Seperti halnya Teori Evolusi
yang sudah sangat banyak dibantah para ahli kebenaranya. Tetapi hal yang
sulit untuk kita sebagai manusia adalah mengakui kebenaran dan merubah ke arah
yang benar….
Makkah
adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada
beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu
tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’(QS ar-Rahman 55:33)
Kata
aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia
mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.
Dari
ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan
langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di
tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah
lapisan-lapisan langit.
Selain
itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka’bah
berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya
tujuh lapisan pembentuk bumi)
Inilah
Hubungan Antara Ka’bah Kiblat Dan Kiamat
Kita
Kadang bertanya kenapa sholat wajib menghadap kiblat? trus kenapa
berdoa di area Ka’bah lebih Abdol atau di ijabah.? karena rumah ibadah yang
pertama diberkahi Allah adalah Ka’bah.
1. Ketika mempelajari Kaidah Tangan
Kanan (Hukum Alam), bahwa putaran energi kalau bergerak berlawanan dengan arah
jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas. Arah
ditunjukkan arah 4 jari, dan arah ke atas ditunjukkan oleh Arah Jempol.
2. Dengan pola ibadah thawaf dimana
bergerak dengan jalan berputar harus berlawanan jarum jam, ini menimbulkan
pertanyaan, kenapa tidak boleh terbalik arah, searah jarum jam misalnya.
3.
Kenapa Solat harus menghadap Kiblat, termasuk dianjurkan berdoa dan pemakaman
menghadap Kiblat
4.
Kenapa Solat Di Masjidil Haram menurut Hadist nilainya 100.000 kali dari di
tempat sendiri.
5.
Singgasana Tuhan ada di Langit Tertinggi
Perenungan Sintesa :
- Energi Solat dan Doa dari individu atau jamaah seluruh dunia terkumpul dan terakumulasi di Kabah setiap saat, karena Bumi berputar sehingga solat dari seluruh Dunia tidak terhenti dalam 24 jam, misal orang Bandung solat Dzuhur, beberapa menit kemudian orang Jakarta Dzuhur, beberapa menit kemudian Serang Dzuhur, Lampung dan seterusnya. Belum selesai Dzuhur di India Pakistan, di Makasar sudah mulai Ashar dan seterusnya. Pada saat Dzuhur di Jakarta di London Sholat Subuh dan seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.
- Energi yang terakumulasi, berlapis dan bertumpuk akan diputar dengan generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan arah jarum jam yang dilakukan jamaah Makah sekitarnya dan Jamaah Umroh / Haji yang dalam 1 hari tidak ditentukan waktunya.
- Maka menurut implikasi hukum Kaidah Tangan Kanan bahwa Energi yang terkumpul akan diputar dengan Tawaf dan hasilnya kumpulan energi tadi arahnya akan ke atas MENUJU LANGIT. Jadi Sedikit terjawab bahwa energi itu tidak berhenti di Kabah namun semuanya naik ke Langit. Sebagai satu cerobong yang di mulai dari Kabah. Menuju Langit mana atau koordinat mana itu masih belum nyampe pikiran saya. Yang jelas pasti Tuhan telah membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk energi tadi agar sampai Ke Hadirat Nya. Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong Energi yang terfokus naik ke atas Langit. Selamanya sampai tidak ada manusia yang solat dan tawaf (kiamat?).
Kesimpulan
- Solat dan Doa, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgasana Tuhan selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan sintesa (gabungan/Ekstrasi) renungan hukum agama dan hukum alam, karena dua-duanya ciptaan Tuhan juga. Jadi hendaknya ilmuwan dan agamawan bersinergi/saling mendukung untuk mencapai kemaslahatan yang lebih luas dan pemahaman agama yang dapat diterima lahir batin
- Memantapkan kita dalam beribadah solat khususnya dan menggiatkan diri untuk selalu on-line 24 jam dengan Tuhan, sehingga jiwa akan selalu terjaga dan membuahkan segala jenis kebaikan yang dilakukan dengan senang hati (iklas).
- Terjawablah jika sholat itu tidak menyembah batu (Kabah) seperti yang dituduhkan kaum orientalis, tapi menggunakan perangkat alam untuk menyatukan energi solat dan doa untuk mencapai Tuhan dengan upaya natural manusia.
- Tuhan Maha Pandai, Maha Besar dan Maha Segalanya
Ini
sekedar renungan dan analisa, semoga saja mampu memotivasi kita dan para Pakar
untuk memicu pemikiran, penelitian lebih dalam untuk lebih mempertebal keimanan
dan menjadi saksi bahwa Tuhan menciptakan semesta dengan penuh kesempurnaan
tidak dengan
main-main (asal jadi) sehingga makin yakin dan cinta pada Tuhan Yang Maha Esa.
Mungkin renungan ini berlebihan dan berfantasi, tapi sedikitnya ini pendekatan
yang mampu menjawab pertanyaan sebagaimana di atas dan tidak bertentangan
dengan Kitab Suci dan Hadist bahkan mendukungnya. Semoga bermanfaat…Ramalan
Untuk Memastikan Kiamat hanya Allah Yang Tahu
Ka’bah
memiliki rahasia tersembunyi, bahkan tempat-tempat sekitar Ka’bah termasuk
depan pintu Multazam merupakan tempat mustajab untuk berdoa. Namun, tahukah
Anda jika ternyata ada banyak fakta unik di balik kesucian bangunan Ka’bah?
Sedikitnya
ada 5 fakta unik tentang Ka’bah. Yuk simak.
1.
Ka’bah mengeluarkan sinar radiasi
Planet
bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan
magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space
Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat
dipublikasikan melalui internet.
Namun
entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang mempublikasikan temuan itu
hilang dari dunia maya. Namun demikian, keberadaan radiasi itu tetap diteliti,
dan akhirnya diketahui kalau radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tempat
di mana Ka’bah berada.
Yang
lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite (tidak
berujung). Hal ini terbuktikan ketika para astronot mengambil foto planet Mars,
radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa
radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet
bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
2.
Zero Magnetism Area
Di
tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama
‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila seseorang mengeluarkan kompas di
area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali
karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah
sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih
sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab
itu, ketika mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan fisik para jamaah haji
seperti di-charge ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang
telah dibuktikan secara ilmiah.
3.
Tekanan Gravitasi Tinggi
Ka’bah
dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini
menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak
dapat mengetahui isi di dalam Ka’bah.
Selain
itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai
bawah tanah tinggi. Inilah yang menyebabkan shalat di Masjidil Haram tidak akan
terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya.
Tekanan
gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk
bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.
4. Tempat ibadah tertua
Pembangunan
Ka’bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang
menyebutkan, Ka’bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam
diturunkan. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari
masa ke masa.
Menurut
sebagian riwayat, Ka’bah sudah ada sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi,
karena sudah dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Ketika
Adam dan Hawa terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke muka bumi, diantar
oleh malaikat Jibril. Peristiwa ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.
5.
Ka’bah memancarkan energi positif
Ka’bah
dijadikan sebagai kiblat oleh orang yang shalat di seluruh dunia, karena orang
shalat di seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi semua berkiblat
kepada Ka’bah. Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di
Ka’bah, dan juga menjadi pusat gerakan shalat sepanjang waktu karena diketahui
waktu shalat mengikuti pergerakan matahari.
Itu
artinya, setiap waktu sesuai gerakan matahari selalu ada orang yang sedang
shalat. Jika sekarang seseorang di sini melakukan shalat Dhuhur, demikian pula
wilayah yang lebih barat akan memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam
waktu yang bersamaan orang Indonesia shalat Dhuhur orang yang lebih timur
melakukan shalat Ashar demikian seterusnya.
Memandang Ka’bah dengan ikhlas akan mendatangkan
ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak mengenakan topi atau tutup kepala saat
beribadah haji juga memiliki banyak manfaat. Rambut yang ada di tubuh manusia
dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima energi positif yang dipancarkan
Ka’bah